Pilkada Rembang : Naik Turun Bukit Demi Coklit
Suasana petugas pemutakhiran data pemilih melakukan Coklit di rumah warga. (Foto atas) PPDP Desa Sendangcoyo Kecamatan Lasem naik turun bukit menuju rumah warga yang akan diCoklit.
Suasana petugas pemutakhiran data pemilih melakukan Coklit di rumah warga. (Foto atas) PPDP Desa Sendangcoyo Kecamatan Lasem naik turun bukit menuju rumah warga yang akan diCoklit.

Rembang – Proses pencocokan dan penelitian (Coklit) pemilih untuk Pilkada Rembang 09 Desember 2020, diwarnai perjuangan petugas pemutakhiran data pemilih (PPDP) harus berjalan kaki naik turun bukit, hanya demi mendatangi sebuah rumah.

Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Rembang, Zaenal Abidin mencontohkan petugas PPDP di Desa Sendangcoyo, Kecamatan Lasem menginformasikan harus berjalan kaki sejauh 2 kilo meter, karena rumah warga yang dituju, cukup jauh dari akses jalan raya.

Menurut Abidin, saat ini para PPDP berupaya mengejar waktu untuk menyelesaikan kunjungan rumah demi rumah pemilih, karena ditargetkan harus sudah selesai hari Kamis, 13 Agustus 2020.

“Setiap Minggu ada laporan pergerakan Coklit seperti apa. Kita kalau lihat video temen-temen, sangat menyentuh hati. Soalnya untuk menemui seorang warga atau sebuah rumah, perlu nyali tersendiri. Bahkan harus berjalan jauh, “ ungkapnya.

Berdasarkan data di KPU Rembang, jumlah pemilih yang harus diCoklit sebanyak 510.202 orang, rinciannya laki-laki 254.087 dan perempuan 256.115.

Zaenal Abidin menambahkan meski pada masa pandemi Covid-19, namun KPU Kabupaten Rembang tidak akan menurunkan target partisipasi pemilih, yakni tetap pada angka 77,5 %. Target tersebut sudah naik, apabila dibandingkan pemilihan Bupati dan Wakil Bupati tahun 2015 lalu.

“Untuk mewujudkan target itu memang perlu kerja keras. Kami disarankan oleh KPU Jateng jangan menurunkan target partisipasi. Kalau 77,5 % itu sama dengan target di tingkat nasional, “ beber Abidin.

Kedepan KPU Kabupaten Rembang memilih memperkuat sosialisasi melalui media sosial, lantaran sosialisasi dengan cara tatap muka mengumpulkan orang dalam jumlah banyak masih sulit dilakukan. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan