Sarang – Seorang pemuda meninggal dunia dalam peristiwa tawuran antar kelompok pemuda yang melibatkan warga Desa Lodan Kulon dengan warga Desa Lodan Wetan, Kecamatan Sarang, Kabupaten Rembang, Kamis malam (30/07) sekira pukul 23.00 Wib. Ironisnya, peristiwa memprihatinkan itu justru terjadi bersamaan dengan malam takbiran Idul Adha.
Informasi yang dikumpulkan dari sekitar TKP menyebutkan, semula perkelahian sekelompok pemuda dua desa itu sudah diawali sejak Kamis sore. Pemicunya diduga suara gas sepeda motor yang digeber-geber, sehingga memancing ketegangan. Pada perkelahian pertama ini, pemuda Desa Lodan Wetan sempat terdesak, kemudian kembali ke kampungnya.
Setelah itu pada malam hari, sekelompok pemuda Desa Lodan Wetan bersama rekan-rekannya dari warga desa lain bergabung, melakukan aksi pembalasan. Mereka mendatangi Desa Lodan Kulon, akhirnya tawuran pun pecah. Akibatnya, seorang pemuda warga Desa Lodan Wetan, Kasidin (23 tahun) meninggal dunia, karena mengalami luka cukup parah.
Kami meminta tanggapan dari tokoh masyarakat di dua desa tersebut. Ahmad Kholid Suyono, tokoh warga Desa Lodan Kulon mengatakan semua pihak mempunyai tanggung jawab, untuk mewujudkan kedamaian. Menurutnya, perlu ada pencegahan bersama, sehingga tidak lagi muncul dendam dan sikap saling mencaci.
“Dikala banyak orang terkonsentrasi pada penanggulangan pandemi Covid-19, kenakalan remaja jadi kurang terpantau. Salah siapa, ya nggak ada yang bisa disalahkan. Soalnya banyak anak-anak muda yang nongkrong-nongkrong di sini. Perlu ada solusi bersama untuk pencegahan, kemudian difasilitasi oleh pemerintah sama aparat terkait, “ kata Kholid.
Dihubungi terpisah, tokoh masyarakat Desa Lodan Wetan sekaligus Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Lodan Wetan, Hazim menuturkan selama ini hubungan masyarakat antara Lodan Wetan dengan Lodan Kulon yang saling bertetangga, secara umum tidak pernah muncul masalah mencolok. Bahkan kehidupan sehari-hari, terbilang rukun. Ia menilai tawuran yang terjadi Kamis malam, hanya melibatkan sekelompok anak-anak muda.
“Kita saling bersaudara, lha wong kalau pas sholat Jum’at, warga Lodan Wetan dan Lodan Kulon jadi satu ya biasa kok. Justru masyarakat kedua desa ya kaget kalau ada peristiwa tawuran itu, “ ungkapnya.
Hazim berharap kejadian tawuran yang memakan korban jiwa ini, tidak terulang lagi.
“Saya berharap nggak ada lagi, muda-mudahan kejadian yang terakhir, “ pungkas Hazim.
Sementara itu, jenazah Kasidin, korban tawuran dimakamkan di pemakaman umum Desa Lodan Wetan, Jum’at siang (31 Juli 2020), seusai Sholat Jum’at. Kasus tersebut saat ini masih ditangani oleh aparat kepolisian setempat. (Musyafa Musa).