Rembang – Pelayanan administrasi kependudukan melalui nomor WA (WhatsApp) di kantor Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Rembang terpaksa dihentikan, karena mengalami eror akibat banyaknya pemohon yang mengajukan.
Kepala Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Rembang, Moch. Daenuri menjelaskan pihaknya semula menyediakan 3 nomor WA, untuk melayani masyarakat, selama masa siaga pandemi Covid-19. Mayoritas warga mengurus KTP, kartu keluarga, akta kelahiran maupun akta kematian.
Tapi setelah banyak pemohon mengirim foto berkas persyaratan ke nomor tersebut, bahkan sehari mencapai 600 – 700 orang, sehingga WA terjadi gangguan.
“Yang banyak kan lewat WA, apalagi kalau pas hari Sabtu dan Minggu, bersamaan nggak ada pelayanan di kantor, itu ratusan. Yang lama-lama belum dikerjakan, sudah numpuk lagi. Ketimbang lewat website, orang lebih senang pakai kirim WA. Alat kami jadi trobel, kasihan petugasnya. Khusus lewat WA, sudah kita hentikan tanggal 22 Juni lalu, “ kata Daenuri.
Daenuri menambahkan saat ini ada 2 cara yang diterapkan Dindukcapil, untuk melayani masyarakat. Pertama, melalui website dindukcapil.rembangkab.go.id. Kedua, warga datang ke kantor Dindukcapil mengajukan berkas. Setelah jadi, diantar oleh jasa petugas pos ke alamat masing-masing.
Mulai Minggu depan akan ditambah dengan cara lain, yakni masyarakat boleh datang ke kantor Dindukcapil menyerahkan berkas persyaratan, tapi tidak boleh ditunggu, karena akan memicu kerumunan. Pemohon menyerahkan berkas, kemudian langsung pulang. Nantinya 3 – 4 hari barang sudah jadi, bisa diambil di meja depan kantor Dindukcapil, dibagi per kecamatan.
“Kalau yang mau pakai jasa pos, masih bisa. Ke sini saat menyerahkan berkas, bawa perangko sama amplopnya. Tapi mulai Minggu depan datang sendiri dan diambil sendiri setelah jadi, ya monggo. Kalau mau pakai online lewat website, juga nggak apa-apa. Kami akan pasang tratak, biar pemohon nggak antre di pinggir jalan, “ terangnya.
Seorang warga dari Kecamatan Pancur, Sunarto mengaku mendukung rencana tersebut, supaya lebih mudah. Ia menilai sering kali warga di pelosok pedesaan enggan memanfaatkan fasilitas pelayanan online, sehingga tetap datang ke Rembang, meski jauh sekalipun.
“Ya benar sekarang warga kebanyakan sudah punya HP android, tapi ketimbang susah-susah buka HP, mendingan pilih langsung ke kantor Dindukcapil Rembang. Jadi ya nggak heran kalau ramai terus di sana, kondisi ini yang perlu diantisipasi, “ ungkapnya. (Musyafa Musa).