Sumber – Warga Desa Sekarsari, Kecamatan Sumber memasang sejumlah tulisan, menyoroti jalan rusak parah. Salah satu pemicunya, sering dilalui truk-truk besar pengangkut gas dari kilang Dusun Padas Desa Jatihadi Kecamatan Sumber.
Kepala Desa Sekarsari Kecamatan Sumber, Kusaini, Senin siang (29/06) mengakui tulisan yang terpampang di pinggir jalan raya tersebut, sebagai bentuk kekesalan masyarakat, melihat akses jalan rusak berat, belum ditangani.
Ia mencontohkan di jalan dekat SMA N I Sumber. Terdapat titik jalan ambles, yang sudah mengakibatkan korban kecelakaan. Lebih-lebih pada malam hari kondisinya gelap, sehingga rawan, terutama bagi pengendara sepeda motor. Kusaini mendesak Pemkab Rembang maupun investor gas turun tangan.
“Dekat sama SMA N I Sumber itu, hancur pak, nggak layak dilewati. Kasihan mobil-mobil kecil maupun pengendara motor. Mintanya warga ya segera diperbaiki pak, “ kata Kusaini.
Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Kabupaten Rembang, Sugiharto membenarkan ruas Dresi Kulon – Sumber, termasuk jalan kelas III yang mestinya dilewati kendaraan maksimal bobot 8 ton. Tapi kendaraan pengangkut gas yang lewat, setiap unit bisa mencapai bobot 60 ton.
Hal itu memang sudah diprediksi sejak awal. Seiring berjalannya waktu, sejumlah titik jalan rusak parah, maka pihaknya membuat rancangan surat perjanjian dengan investor PT. Bahtera Andalan Gas. Ada 2 hal yang harus ditanggung oleh investor, yakni bahu jalan yang kurang padat akibat bekas penggalian pipa, harus ditata ulang. Kemudian jalan rusak di jalur perlintasan truk gas, diperbaiki.
“Jadi draf perjanjian sudah jadi, masing-masing mempelajari, dalam waktu dekat ini akan diteken. Prinsipnya, kalau ada jalan rusak di jalur truk gas, yang bertanggung jawab pihak investor. Setiap perbaikan, mereka lapor ke kita, biar kami juga mengirimkan tenaga untuk mengawasi. Perbaikan harus sesuai standar PU, “ terang Sugiharto.
Untuk jangka panjang, Sugiharto menambahkan ruas jalan antara Dresi Kulon sampai area kilang gas, akan diusulkan ke pemerintah pusat menjadi jalan nasional, supaya penanganannya lebih baik.
“Soal nanti disetujui atau tidak, yang penting kita usulkan dulu. Pertimbangannya di situ kan ada proyek strategis nasional (PSN), “ pungkasnya. (Musyafa Musa).