Rembang – Pemerintah Kabupaten Rembang membatalkan rencana konser roadshow Didi Kempot di kawasan Alun-Alun Rembang, pada hari Minggu, 22 Maret mendatang. Hal itu sebagai bentuk antisipasi penyebaran virus corona, setelah pemerintah pusat meminta membatasi pengumpulan massa dalam jumlah banyak.
Bupati Rembang, Abdul Hafidz ketika dikonfirmasi seusai rapat antisipasi penanggulangan virus corona di lantai IV gedung Sekretariat Daerah, Senin siang (16 Maret 2020) menyatakan konser Didi Kempot yang bertajuk Kangen Sukun akan dibatalkan.
“Seperti rajabiyah, maupun kegiatan lain yang mendatangkan warga banyak mohon ditunda. Termasuk acara Didi Kempot juga akan kami batalkan, “ ujarnya.
Abdul Hafidz mengakui dampak ekonomi, sosial keagamaan terkait antisipasi virus corona ini memang cukup besar. Namun ia meminta masyarakat mau memahami, karena menjadi wujud pemerintah memperhatikan kondisi kesehatan warganya. Jangan sampai disepelekan, yang justru bisa mengakibatkan virus semakin berkembang.
“Kita harus mengamankan kebijakan pemerintah. Jujur saja memang dampaknya luar biasa. Tapi kita bicara kehidupan berbangsa dan bernegara, mohon masyarakat bisa memahami dan memaklumi, “ tandasnya.
Hafidz mencontohkan ditundanya munas alim ulama dan konferensi besar Nahdlatul Ulama di Sarang, Kabupaten Rembang, menjadi bentuk betapa ulama sangat memperhatikan arahan pemerintah. Padahal persiapan sudah matang.
“Kentang pirang-pirang ton wis diirisi, dus nya saja untuk konsumsi, dus saja nilainya Rp 24 Juta lebih. Pengorbanan lebih besar tampak di Masjidil Haram, pusatnya ibadah umat Islam seluruh dunia seperti itu. Di China, untuk menangani penularan virus ini habis triliunan rupiah, “ kata Bupati.
Dalam kegiatan rapat koordinasi tersebut, tampak hadir otoritas kesehatan dari Puskesmas maupun rumah sakit, camat, perwakilan kepala desa, kepala dinas/instansi, tokoh agama dan instansi lintas sektoral. Mereka berdialog untuk bahan rumusan, bagaimana sebaiknya mencegah virus corona masuk ke Kabupaten Rembang. (Musyafa Musa).