Maksud Dari Telapak Tangan Mendongak, Kode Baru Yang Digelorakan Bupati
Bupati Rembang, Abdul Hafidz bersama warga dan pelajar menunjukkan kode telapak tangan terbang, sebagai simbol mengejar ketertinggalan.
Bupati Rembang, Abdul Hafidz bersama warga dan pelajar menunjukkan kode telapak tangan terbang, sebagai simbol mengejar ketertinggalan.

Rembang – Belakangan ini Bupati Rembang, Abdul Hafidz ketika diajak foto oleh masyarakat, sering menampilkan posisi telapak tangan miring agak mendongak ke atas. Warga juga diminta mengikuti gerakan tangan tersebut. Sebenarnya apa artinya ?

Bupati Rembang, Abdul Hafidz menuturkan kode telapak tangan mendongak ke atas adalah simbol terbang. Ia menegaskan Kabupaten Rembang harus terbang, untuk mengejar ketertinggalan dengan daerah-daerah lain yang sudah maju. Kalau hanya sekedar lari, menurutnya akan kesulitan. Tapi dengan terbang, minimal sejajar atau bahkan mampu menyalip.

“Tidak dengan lari, tapi harus dengan terbang. Kalau lari, tetap kalah kita. Nah makanya kalau posisi tangan saya seperti ini, tandanya kode terbang, “ kata Hafidz.

Ia mengisahkan saat kali pertama menjadi Bupati, angka kemiskinan masih 19,5 % dan menduduki urutan 3 terparah dari 35 kabupaten/kota se Jawa Tengah. Sedangkan data terakhir, angka kemiskinan turun menjadi 14,9 % atau urutan ke 8 dan sudah menyalip 5 daerah lain.

“Kemiskinan masih tinggi, namun kita terus berupaya menurunkan. Hal-hal seperti ini yang harus kita kejar, dengan semangat terbang, “ imbuhnya.

Menurut Hafidz, peran anak-anak muda akan ikut menentukan, karena mereka biasanya memiliki semangat dan inovasi tinggi. Pemkab ingin mendorong keterlibatan generasi millenial dalam pembangunan. Belum lama ini, 8 orang lulusan cumlaude STIE YPPI dipekerjakan di sejumlah dinas jajaran Pemkab Rembang. Pemerintah juga memfasilitasi lulusan berprestasi dari kampus Undip untuk magang di Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Salah satunya kerja sama dengan bank BRI.

“Undip kerja sama dengan BRI di Rembang. Begitu memasuki semester ke 6, bisa magang di BRI. Itu diberi gaji kira-kira Rp 2 Juta per bulan. Nanti kami akan ajak BUMN lain, harus bisa menerima lulusan perguruan tinggi yang ada di Kabupaten Rembang. Begitu pula peluang di BUMD, “ tandasnya.

Hafidz menambahkan masalah kemiskinan, pendidikan, dan kesehatan, tetap menjadi garapan prioritas, hingga akhir masa jabatannya tahun 2021, karena 3 sektor tersebut diibaratkan sebagai jantung pusatnya permasalahan. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan