

Rembang – Pihak kepolisian menyimpulkan bahwa meninggalnya seorang wanita di sekitar tower listrik PLN yang ambruk di Desa Kabongan Kidul, Rembang, bukan karena tersengat arus listrik.
Korban diketahui bernama Jatik Susanti (40 tahun) warga RT 01 RW 04 Desa Kabongan Kidul. Ia semula memanen sayur kangkung di lahan persawahan, Sabtu (29/02) sekira pukul 16.30 Wib, tak jauh dari lokasi tower listrik PLN yang ambruk. Tiba-tiba Jatik Susanti terjatuh dalam posisi tengkurap. Pekerja PLN yang sedang memperbaiki tower di atas memergoki kejadian tersebut, kemudian meminta bantuan rekannya yang berada di bawah, untuk memberikan pertolongan. Saat Jatik Susanti dibawa menuju rumah sakit dr. R. Soetrasno Rembang, di tengah perjalanan yang bersangkutan meninggal dunia.
Kapolsek Rembang Kota, AKP Haryanto menjelaskan berdasarkan hasil pengecekan dokter rumah sakit, pada tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan maupun bekas tersengat arus listrik. Menurut keterangan pihak keluarga, korban mempunyai riwayat penyakit jantung.
“Kebetulan TKP nya dekat dengan Sutet yang ambruk, orang-orang mengira apakah kesetrum. Tapi setelah dicek dokter, nggak ada tanda-tanda bekas kesetrum listrik, “ ujarnya.
AKP Haryanto menambahkan anggotanya sudah mengecek kondisi korban maupun melihat situasi TKP. Kalau ada masyarakat yang menduga korban tersengat arus listrik, menurut Kapolsek salah paham.
“Lha yang mengetahui pertama kebetulan pekerja PLN di atas tower. Saat diangkat, pikirannya orang yang lihat kesetrum. Kami semalam sudah cek TKP dan korban. Tim medis rumah sakit sudah menyampaikan data-datanya. Bukan karena kesetrum, “ terang Kapolsek.
Setelah pemeriksaan, jenazah korban diserahkan kepada perwakilan keluarga, untuk dimakamkan.
Pihak PLN sendiri sudah memasang banner himbauan, terkait ancaman tersengat arus listrik di sekitar area perbaikan tower yang ambruk. Warga dilarang melintas di bawah konduktor, saat posisi kabel antara dua tower (andongan) dalam posisi rendah. (Musyafa Musa).