

Sluke – Seorang anak meninggal dunia tenggelam saat mandi di embung Desa Jurangjero, Kecamatan Sluke, Minggu (01 Maret 2020) sekira pukul 09.00 Wib. Peristiwa tersebut langsung menyedot perhatian masyarakat di sekitar TKP.
Korban meninggal dunia bernama M. Khoirul Anam (11 tahun), sehari-hari masih duduk di bangku kelas V, SD N Jurangjero. Sebelum kejadian, ia mandi bersama rekan-rekannya. Diduga korban yang kurang mahir berenang, tidak menyadari kedalaman embung membahayakan, sehingga tenggelam. Sejumlah temannya kemudian berinisiatif meminta pertolongan kepada warga lain. Kebetulan posisi embung di selatan kampung tersebut, agak jauh dengan permukiman penduduk.
Kapolsek Sluke, AKP Sunandar melalui Kepala Unit Reskrim, Aiptu Yudi Supriyanto menjelaskan embung tersebut dibuat oleh pihak desa, sebagai sarana pengairan. Tapi ketika bersamaan hari Minggu, anak-anak SD yang libur digunakan untuk mandi. Begitu menerima informasi anak tenggelam, pihaknya segera meluncur ke lokasi kejadian.
“Yang meninggal 1 orang mas, warga Desa Jurangjero. Yang mengetahui langsung ya temen-temennya. Anak-anak semula takut, tapi kira-kira setengah jam setelah itu, baru dikasih tahukan sama warga. Akhirnya warga mencari, “ ujarnya.
Aiptu Yudi menambahkan kedalaman embung sekira 3 – 4 Meter, karena kondisinya penuh air setelah curah hujan tinggi, belakangan ini. Warga berupaya melakukan penyelaman ke dasar embung. Sekira setengah jam kemudian, korban ditemukan dalam keadaan sudah meninggal dunia.
“Kalau pencarian sebentar, saat dicari alhamdulilah bisa lekas ketemu. Tadi jenazah korban kami periksa dengan tim medis Puskesmas. Disimpulkan tidak ada tanda-tanda penganiayaan. Kami simpulkan korban meninggal dunia, karena murni tenggelam, “ tandasnya.
Peristiwa anak tewas tenggelam saat mandi di embung sudah sering kali terjadi. Pada hari Minggu (23/02) lalu, dua anak meninggal dunia ketika mandi di embung Desa Woro Kecamatan Kragan. (Musyafa Musa).