Banyak Proyek Besar Siap Menggelontor Ke Rembang, Bupati Buka-Bukaan
Lokasi perbukitan Desa Trenggulunan Kecamatan Pancur, yang akan dibangun embung berskala besar.
Lokasi perbukitan Desa Trenggulunan Kecamatan Pancur, yang akan dibangun embung berskala besar.

Pamotan – Banyak proyek besar yang siap digelontorkan ke Kabupaten Rembang, setelah keluar Peraturan Presiden (Perpres). Mulai dari proyek embung berukuran besar, pasar, maupun jalan lingkar.

Bupati Rembang, Abdul Hafidz saat talk show Halo Bupati edisi Bupati Mengajar di SMA N I Pamotan, hari Jum’at (07 Februari 2020) membeberkan usulan embung yang masuk ke dalam Perpres meliputi Embung Trenggulunan Kecamatan Pancur, Embung Kaliombo Kecamatan Sulang dan Embung Pasedan Kecamatan Bulu. Total alokasi dana yang disiapkan Rp 200 Milyar.

Yang sudah ada desain dan studi kelayakannya adalah Embung Trenggulunan, sedangkan Embung Kaliombo dan Pasedan perlu dilakukan studi kelayakan.

Khusus Embung Trenggulunan, 90 % lahan berstatus tanah Perhutani, sehingga kedepan perlu perjanjian kerja sama dengan Perhutani dan pembebasan lahan masyarakat.

“Kalau ini sudah selesai, Embung Trenggulunan bisa kita mulai. Tinggal bagaimana kita mengkomunikasikan. Tapi intinya sudah masuk dalam Perpres, “ ujarnya.

Ketika dirinya dipanggil Presiden Joko Widodo, Bupati membenarkan masalah air menjadi kebutuhan paling pokok. Selain embung, pemerintah pusat juga menyetujui peremajaan pipa air PDAM dari Sale, menuju Rembang dan Lasem senilai Rp 112 Milyar.

“Kalau pipa diganti, maka volume air yang dialirkan akan semakin besar. Insyaallah akan kita mulai tahun 2021, “ beber Bupati.

Selama 4 hari terakhir, Hafidz bolak balik Rembang – Jakarta, juga dalam rangka mematangkan persiapan proyek itu. Termasuk jalan lingkar dari Kaliori – Rembang – Lasem sepanjang 26 kilo meter, turut masuk Perpres. Tidak tanggung-tanggung, jalan lingkar rencananya dibiayai sebesar Rp 500 Milyar. Karena dibatasi sampai tahun 2024, maka Pemkab Rembang harus bergerak cepat.

“Perpres bunyinya sampai tahun 2024, bukan lagi melompat, tapi kita harus terbang. Gerak cepat, biar jalan lingkar ini dituntaskan desainnya, kajian teknis, pembebasan tanah dan pembangunan konstruksi, “ tandasnya.

Selain masalah air bersih dan jalan lingkar, pemerintah pusat juga memasukkan pengembangan pelabuhan perikanan pantai Tasikagung senilai Rp 100 Milyar, industri garam rakyat Rp 50 Milyar, pengolahan air laut menjadi air baku Rp 100 Milyar, pengembangan industri kluster batik Lasem Rp 50 Milyar, revitalisasi Situs Prau Kuno dan pengembangan wisata pusaka Lasem Rp 95 Milyar, dan yang menarik pembangunan Pasar Rembang disiapkan Rp 120 Milyar. Tak hanya itu saja, masih ada beberapa proyek lain dengan nilai lebih kecil. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan