

Rembang – Peristiwa dua orang warga dibakar di salah satu perempatan jalan Desa Sumberejo Rembang, awal mulanya sempat dikira kasus kecelakaan lalu lintas. Dua motor bertabrakan, kemudian meledak dan pengendaranya terbakar. Warga sama sekali tidak mengira ada pelaku membakar korban. Prediksi meleset itu, membuat pelaku kabur dengan mulus ke arah timur, karena tidak ada warga di sekitar lokasi kejadian yang mencurigai.
Kepala Desa Sumberejo, Rembang, Yopi Arifianto menjelaskan TKP kebetulan dekat dengan rumahnya. Sebelum kejadian, ada warga sempat mengetahui terduga pelaku berada di jalan depan rumahnya. Bahkan sempat masuk ke halaman rumah dan dikira pria itu adalah tamunya. Sejurus kemudian, terjadilah peristiwa mengenaskan tersebut.
Saat terdengar suara gaduh, warga menganggap ada kecelakaan lalu lintas, sehingga lebih fokus menolong korban yang terbakar. Termasuk segera memadamkan api. Rasa curiga baru muncul, ketika mengetahui yang terbakar bagian tubuh korban. Bukan kendaraan sepeda motor. Akhirnya terkuak, telah terjadi pembakaran.
“Saksi mengetahui pelaku memakai jaket, helm dan penutup muka. Saat di depan rumah, dikira malah tamu saya. Pelaku posisinya lagi telefon. Lha saat kejadian, warga tahunya dua motor ambruk. Dua korban mengalami luka bakar. Warga langsung cari air dan memadamkan. Waktu itu nggak kepikiran ada pelaku membakar keduanya, “ kata Yopi, Minggu siang (01 Desember 2019).
Yopi menambahkan kedua korban saat ini masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Kondisi warganya Ivan Agus Setiyarno (34 tahun) menderita luka bakar serius, tetapi tidak separah korban lain, Sukarno (39 tahun), warga Desa Seren Kecamatan Sulang.
“Masih perawatan intensif. Kemarin temen-temen polisi saja, belum bisa meminta keterangan, “ imbuhnya.
Ia mewakili pemerintah desa Sumberejo berharap polisi dapat mengusut tuntas kasus tersebut. Apalagi belakangan ini di tengah masyarakat, muncul beragam spekulasi rawan menyesatkan. Ada yang menyebut salah sasaran, ada pula yang menduga terkait motif pemilihan kepala desa (Pilkades). Yopi mengimbau warga menunggu hasil penyelidikan aparat kepolisian saja. Selain itu, bagi pemilik toko-toko besar, maupun pemilik usaha sekelas CV, disarankan memasang kamera CCTV. Kebetulan di dekat kejadian, sama sekali tidak ada kamera CCTV.
“Banyak spekulasi yang muncul, ini kan repot. Daripada spekulasi, lebih baik nunggu kabar dari polisi. Semoga saja bisa lekas terungkap, “ tandasnya.
Sementara itu, Kepala Satuan Reserse Dan Kriminal Polres Rembang, AKP Bambang Sugito menyampaikan sampai Minggu siang (01/12) pihaknya belum bisa meminta keterangan dari saksi korban, karena mempertimbangkan kondisi yang bersangkutan masih dirawat. Tapi sudah ada 5 saksi lain, dikorek keterangannya.
“Masih kami perdalam dari pemeriksaan 5 saksi. Mohon sabar ya mas, “ ungkap Bambang. (Musyafa Musa).