Sarang – Pihak Desa Temperak Kecamatan Sarang berupaya membantu mencari anak balita perempuan berusia 2 tahun yang hilang. Muncul dugaan menjadi korban penculikan.

Anak pasangan Sunari dan Siti Khoifah tersebut bernama Alfi Khairunafiah, dilaporkan hilang dari rumah neneknya, sejak Minggu (31/03).

Kepala Desa Temperak, Nur Safi mengaku belum mengetahui penyebab pasti hilangnya bocah itu. Menurut informasi yang beredar, anak ini diduga diculik, karena pelaku ingin menguasai kalung dan gelang emas yang dikenakan korban. Saat kejadian, tidak ada satupun masyarakat sekitar lokasi TKP yang mencurigai ada seseorang ingin berbuat jahat.

“Ngomong – ngomong sampai tadi malam kemungkinan ada indikasi seperti itu. Anaknya kan memakai perhiasan gelang kalung, tahu kalau orang tuanya nggak ada, tapi kok anaknya ikut dibawa ini yang masih bikin heran. Kejadiannya tiba-tiba, orang yang dicurigai juga nggak ada. Posisi rumah juga padat penduduk kok, “ kata Nur Safi.

Nur Safi menambahkan pihaknya sempat memerintahkan 2 orang perangkatnya, turut mendampingi anggota Polsek Sarang mencari keberadaan Alfi Khairunafiah. Lokasi yang dituju sekitar Kecamatan Pamotan dan Kecamatan Sale. Selain itu dirinya juga menyebarkan foto anak hilang melalui media sosial. Namun hingga Senin sore, belum ketemu. Pihak desa sebatas mengandalkan informasi dari masyarakat. Kalau spekulasi mencari, menurutnya kurang efektif.

“Kabarnya di Sale ada anak hilang ditemukan, saat kita cek kesana ternyata bukan yang kami cari. Saya sejak Minggu siang habis Dzuhur sampai sekarang masih ngeshare ke group WA Kepala Desa se Kabupaten Rembang, dan daerah lain. Sudah kita kasih nomor dan alamat yang bisa dihubungi, “ tandasnya.

Sebelumnya, Alfi Khairunafiah dititipkan oleh ibunya ke rumah neneknya, karena akan bekerja di pabrik pengolahan cumi, tak jauh dari rumahnya. Siang hari, sang nenek pergi meninggalkan rumah untuk mengantarkan rebon bahan membuat terasi, sehingga Alfi ditinggal sendirian. Bersamaan Adzan Dzuhur, ketika nenek korban kembali ke rumah, balita itu sudah tidak ada. Dicari tak kunjung ketemu, keluarga kemudian melaporkan peristiwa tersebut kepada aparat kepolisian. (Musyafa Musa).