Pakai Anggaran Daerah Atau Tidak, Wabup Mewakili Pengembang Perumahan Blak – Blakan
Bupati dan Wakil Bupati Rembang mendampingi Kapolda Jawa Tengah mengecek kondisi perumahan di Kartika Bhayangkara Residence, usai peresmian, Senin (11/02).
Bupati dan Wakil Bupati Rembang mendampingi Kapolda Jawa Tengah mengecek kondisi perumahan di Kartika Bhayangkara Residence, usai peresmian, Senin (11/02).

Rembang – Wakil Bupati Rembang, Bayu Andriyanto yang juga mewakili pihak keluarganya selaku pengembang Perumahan Kartika Bhayangkara Residence, memastikan tidak menggunakan bantuan anggaran daerah dalam pembangunan kawasan perumahan di Desa Kabongan Kidul, Rembang itu.

Saat peresmian Perumahan Kartika Bhayangkara Residence, Senin siang (11 Februari 2019), Wakil Bupati Bayu Andriyanto merasa dirinya mengemban amanah sebagai Wakil Bupati, yang merupakan jabatan politik. Maka ia mendorong developer perumahan dari pihak keluarganya, untuk tidak mengambil peluang bantuan anggaran daerah.

Kebetulan Perumahan Bhayangkara Residence di sebelah selatan lapangan sepak bola Jeruk, Desa Sendangagung Kecamatan Kaliori, khusus perumahan anggota polisi, mendapatkan bantuan hampir Rp 1 Miliar dari Pemerintah Kabupaten Rembang.

“Kami koordinasi dengan beliau bapak Bupati. Di Bhayangkara Residence Pemda beri bantuan hampir Rp 1 Miliar. Tapi ketika hari ini saya diberikan amanah Wakil Bupati, kemudian saya mendorong developer dari pihak keluarga kami. Saya sebagai pejabat, saya sarankan kakak saya nggak usah diambil. Sampai hari ini kami nggak pakai anggaran APBD, “ ujarnya.

Justru pengembang perumahan mewakafkan lahan seluas 500 Meter persegi, untuk didirikan Masjid Al Husna. Bahkan nantinya dalam pembangunan Masjid tersebut, pihaknya menggelontorkan bantuan sekira Rp 600 Juta.

“Mewakafkan bersama – sama tanah seluas 500 meter persegi untuk didirikan Masjid. Yang tinggal di sini berlatih untuk hablumminallah, insyallah yang tinggal di sini nggak hanya hablumminnannas, “ imbuhnya.

Bayu Andriyanto menambahkan semula luas lahan Perumahan Kartika Bhayangkara hanya 3 hektar, kemudian bertambah menjadi 6 hektar. Meski setelah pembangunan perumahan ini, hutang keluarganya semakin bertambah, namun menurutnya hal itu sebagai bentuk rasa syukur TNI/Polri mendapatkan perumahan. Setiap unit total luas lahannya 101 Meter, sedangkan luas bangunan 40 Meter, dengan lebar jalan 7 meter. Harga rumah yang dibanderol Rp 135 Juta, menurutnya merupakan paling murah se Jawa Tengah.

“Saya ingat betul kata ulama termasuk kedua orang tua kami, sebaik – baiknya manusia adalah orang yang bermanfaat. Meski pembangunan ini, hutang kami semakin bertambah, tapi insyaallah ini niatnya untuk kemanfaatan dan rasa syukur, TNI/Polri dapat rumah mungkin se Jawa Tengah paling murah. Boleh dicek keliling – keliling kemanapun, “ tandasnya.

Perumahan Kartika Bhayangkara tidak hanya ditempati anggota TNI/Polri. Namun pengembang juga memberikan kuota bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Saat ini sudah terbangun 50 unit rumah, dari total 170 an unit yang direncanakan. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan