Bulu – Kecelakaan terjadi di jalan masuk menuju pabrik semen atau tepatnya 200 an Meter sebelah timur Pertigaan Songkelmereng, Desa Kadiwono Kecamatan Bulu, Kamis (20/12) sekira pukul 19.40 Wib. Seorang pengendara sepeda motor meninggal dunia dalam peristiwa tersebut.
Korban bernama H. Supardi (45 tahun), warga Desa Kadiwono Kecamatan Bulu. Ia berstatus sebagai penjaga malam PT. Swadaya Graha, salah satu anak usaha PT. Semen Indonesia. Motor korban menghantam bak belakang truk, sehingga nyawa H. Supardi tak tertolong.
Kepala Desa Kadiwono Kecamatan Bulu, Ahmad Ridwan ketika dikonfirmasi membenarkan kejadian itu. Menurut informasi yang diterima oleh pihak desa, semula H. Supardi akan berangkat kerja, mengendarai sepeda motor Honda Revo dari barat ke timur. Ada dugaan ia terburu – buru. Sesampainya dekat timbangan muatan di sisi utara jalan, terdapat truk berhenti. Dalam waktu bersamaan dari arah timur muncul truk, membuat Supardi oleng ke kiri. Laju tak terkendali, mengakibatkan motor menabrak bak belakang truk yang sedang berhenti. Korban menderita luka cukup parah di bagian kepala dan akhirnya meninggal dunia.
“Saya dengar absen pegawai masuk kerja kan pakai absen elektrik, ada kemungkinan beliaunya pak H. Supardi ini tergesa – gesa. Muncul informasi rem motor blong, sehingga sulit mengendalikan kecepatan kendaraan, saat posisinya sudah sangat dekat seperti itu, “ kata Kades.
Ahmad Ridwan menambahkan di dekat timbangan muatan yang juga jalan penghubung antara Bulu – Tegaldowo, kalau malam memang banyak sekali truk antre berhenti. Selain pengguna jalan harus lebih waspada, ia berharap ada langkah – langkah antisipasi, termasuk pemasangan rambu – rambu peringatan.
“Kami mohon dari Satlantas bisa membantu. Biar kedepannya semua yang terkait dapat sama – sama berupaya. Misalnya yang truk parkir, sopir harus menyalakan lampu darurat. Soalnya yang lewat situ kan nggak hanya armada truk semen, warga umum pun banyak, “ imbuhnya.
Jenazah H. Supardi dimakamkan di makam Desa Kadiwono Kecamatan Bulu, Jum’at pagi (21 Desember 2018). Almarhum meninggalkan seorang isteri dan 3 orang anak.
Kepala Unit Laka Satlantas Polres Rembang, Ipda Ryan Mitha Pangesty menanggapi pihaknya masih menyelidiki kejadian tersebut, apakah memenuhi unsur – unsur kecelakaan lalu lintas atau tidak. Pengecekan TKP sudah dilakukan, namun sejauh ini Satlantas belum secara resmi menangani.
“Nggak semua kecelakaan masuk kategori kecelakaan lalu lintas. Ini masih kita selidiki dulu, “ ujarnya melalui pesan Whatsap.
Kesimpulan dari aparat kepolisian menjadi bagian apakah ahli waris korban kecelakaan di akses jalan masuk menuju pabrik semen itu, termasuk dalam tanggungan asuransi Jasa Raharja atau tidak. (Musyafa Musa).