Rembang – Panitia pelaksana (Panpel) pertandingan PSIR sulit mengambil langkah, terkait seringnya tim – tim tamu peserta Liga 2 yang mengeluhkan jeleknya kondisi lapangan di Stadion Krida Rembang. Selain kurang rata, tanahnya juga sangat keras. Apalagi dalam sebulan terakhir, cuaca panas terik.
Ketua Panpel PSIR Rembang, Tri Cahyo Rismawanto mengatakan pengelolaan maupun perawatan Stadion Krida menjadi otoritas kewenangan Dinas Pendidikan, Pemuda Dan Olahraga. Panpel sebatas meminjam aset milik Pemerintah Kabupaten Rembang tersebut, menyesuaikan dengan jadwal pertandingan Liga 2. Kalaupun harus diadakan penyiraman rumput lapangan, panitia pelaksana sebatas melakukannya secara insidentil, terutama menjelang pertandingan.
“Kita harus sama – sama memahami, bahwa Stadion Krida di bawah naungan Dinbudparpora. Perawatan dan segala macam, kewenangan penuh instansi itu. Kami hanya sebatas meminjam, “ kata Tri.
Tri Cahyo menambahkan pada Sabtu sore (04 Agustus 2018) sudah mulai berlangsung putaran kedua kompetisi. Sebagai awal pembuka, PSIR akan menjamu tim Persibat Batang. Menyangkut rencana kedatangan suporter Batang, dari hasil komunikasi sementara, belum diketahui berapa jumlahnya, mengingat perwakilan suporter masih melakukan pendataan. Yang jelas Panpel mencetak tiket penonton sebanyak 4 ribu lembar.
“Izin di kepolisian sudah beres. Pemain Persibat Batang akan mencoba lapangan, Jum’at sore ini. Dilanjutkan malamnya temu tekhnik. Insyallah nggak ada masalah. Nanti kalau suporter Persibat ke Rembang, seperti biasa akan kami tempatkan di tribun sebelah selatan, “ terang pria warga Kelurahan Leteh, Rembang ini.
Sebelumnya, pada putaran pertama yang berakhir belum lama ini, kebetulan PSIR Rembang dikalahkan Persibat Batang, dengan skor 3 – 1 di Stadion Moh. Sarengat Batang. (MJ – 81).
