Belajar Dari Semangat Anak – Anak Ini, Melestarikan Budaya Jawa
Aksi dalang cilik dan penabuh gamelan siswa SD N I Pandangan Kulon.
Aksi dalang cilik dan penabuh gamelan siswa SD N I Pandangan Kulon.

Kragan – Tingginya jiwa seni di kalangan siswa SD N I Pandangan Kulon, Kecamatan Kragan, sungguh patut ditiru oleh sekolah – sekolah lain.

Bakat mereka dalam berkesenian sempat mengundang decak kagum masyarakat. Apalagi usia para pelajar ini masih terhitung belia. Ketika pelepasan lulusan siswa kelas VI SD, Senin (25/06), pihak sekolah menggelar pertunjukan pentas wayang kulit, dengan dalang cilik, Muhammad Amin. Amin baru duduk di bangku kelas III SD N I Pandangan Kulon. Menariknya, semua penabuh gamelan atau pengrawit, juga siswa dari sekolah tersebut.

Kepala SD N I Pandangan Kulon, Maskun menceritakan bakat seni siswanya semakin terasah, karena rutin latihan. Pihak sekolah tidak pernah memaksa, tetapi rata – rata siswa sendiri yang tertarik, setelah melihat temannya bisa memainkan gamelan. Khusus dalang cilik, Muhammad Amin, menurutnya memang sudah sering pentas, sehingga tampak menguasai panggung dan lakon wayang.

“Ada 40 anak yang lulus, alhamdulilah lulus semua. Di sini ada seni tari, karawitan hingga pedalangan. Yang dik Amin itu pentas di tempat umum pernah 1 jam manggung, kalau pentas di sekolah baru kali pertama ini. Yang dalang kelas III, tapi penabuh gamelan, kebanyakan kelas IV, “ tuturnya.

Sementara itu, seorang penonton pentas wayang kulit, Nyoto menganggap siswa SD N I Pandangan Kulon memiliki darah seni, yang layak dikembangkan. Ia merasa “mrinding” melihat pentas dalang cilik dengan dibarengi group karawitan pelajar SD, karena pada masa sekarang masih ada anak – anak yang peduli terhadap kesenian budaya Jawa.

“Banyak anak – anak saat ini main android terus. Lha di SD N I Pandangan Kulon, kepedulian terhadap seni budaya cukup tinggi. Pak Ikhwan, seniman Pandangan Kulon yang ternyata juga ikut membantu mendampingi, “ terang Nyoto. (MJ – 81).

News Reporter

Tinggalkan Balasan