Rembang – Final Liga Champion antara Liverpool melawan Real Madrid, diharapkan bisa menjadi momentum kemajuan PSIR Rembang kedepan.
Bupati Rembang, Abdul Hafidz menyampaikan hal itu di sela – sela nonton bareng Final Liga Champion, di Pendopo Museum Kartini, Minggu dini hari (27 Mei 2018).
Menurut Hafidz, PSIR masih berada di juru kunci klasemen sementara Liga 2. Gairah semangat pecinta sepak bola di Kabupaten Rembang, menurutnya bisa menjadi amunisi tambahan, untuk mendongkrak prestasi Laskar Dampo Awang.
“Jadi malam ini kita nggak sekedar nonton, tapi semoga bisa menginspirasi kita. PSIR harus bagaimana, kemudian yang kedua lapangannya harus bagaimana. Pertandingan internasional mempertemukan Real Madrid dan Liverpool, tentu menyajikan tekhnik yang bagus, “ ungkapnya.
Hafidz mengucapkan terima kasih atas ide yang muncul dari kawula muda, untuk menggelar acara nonton bareng Final Liga Champion. Di tengah – tengah nonton bareng, diisi pula makan sahur bersama. Menurutnya, kekompakan seperti ini merupakan modal untuk membangun Kabupaten Rembang lebih sejahtera.
“Makasih kepada pecinta sepak bola, saya terus terang ya kaget, nggak mengadakan acara kayak gini. Tapi berkat ide dari temen – temen semua, akhirnya bisa terselenggara. Monggo nanti sekaligus makan sahur di sini, menunya sudah disiapkan sama panitia, “ beber Bupati disambut teriakan histeris dari pendukung kedua tim.
Kick off Final Liga Champion mulai pukul 01.45 WIB dan berakhir menjelang pukul 04.00 pagi dini hari. Laga dimenangkan Real Madrid dengan skor 3 – 1. Pada babak pertama, kedudukan masih 0 – 0. Jual beli serangan semakin gencar, begitu memasuki babak kedua.
Madrid mencetak gol pertama melalui kaki Karim Benzema. Tapi dibalas oleh gol Liverpool yang dilesakkan Sadio Mane. Tak berselang lama, pemain Real Madrid, Gareth Bale menceploskan gol indah, dengan tendangan salto. Lagi – lagi Gareth Bale mencetak gol, melalui tendangan keras dari luar kotak penalti, sehingga mengubah skor menjadi 3 – 1.
Keriuhan Pendopo Museum Kartini pecah, terutama dari pendukung Real Madrid. Sedangkan suporter Liverpool harus memendam kekecewaan. Meski pendukung terbelah dan saling meneriakkan yel – yel, namun situasi tetap aman sampai kegiatan nonton bareng usai. (MJ – 81).