Warga Mojorembun Takut Keluar Malam, Adanya Kabar Pelaku Begal Beraksi
Kades Mojorembun Kecamatan Kaliori, Suyanto.
Kades Mojorembun Kecamatan Kaliori, Suyanto.

Kaliori – Pemerintah Desa Mojorembun Kecamatan Kaliori menyebut informasi yang mengabarkan sejumlah kasus pembegalan terjadi di jalur Desa Mojorembun, kurang masuk akal.

Kepala Desa Mojorembun, Suyanto menganggap kabar yang beredar, masih simpang siur.

Ia beralasan pelaku begal konon hanya menggondol uang sekira Rp 900 Ribuan, sedangkan sepeda motor korban Yamaha PCX tidak diambil.

“Bagi saya itu tidak masuk akal sekali. Kenapa ada motor PCX, yang diminta hanya uang,” ungkapnya kepada wartawan.

Alasan lain, saat malam peristiwa tersebut, ia kebetulan berada di sekitar lokasi kejadian. Termasuk ada petani yang juga mengalirkan air di sawah, dekat jalan raya.

Namun tidak mendengar atau melihat langsung kejadian pembegalan.

“Saya jam setengah 11 malam, di sebelah utara tempat kejadian, nggak ada apa-apa. Jam setengah 12 saya geser ke sebelah selatan tukang potong, ya nggak ada apa-apa,” imbuh Kades.

Pasca kabar pembegalan merebak, masyarakat Desa Mojorembun merasa dirugikan, karena takut kalau ingin keluar malam.

“Merugikan warga kami. Kesannya di sini suasana menakutkan,” ujarnya.

Suyanto berharap kalau informasi belum jelas, sebaiknya jangan langsung dishare ke media sosial.

Lagipula warga yang mengaku jadi korban tidak melapor kepada aparat kepolisian, sehingga hanya menjadi isyu liar yang menggelinding di tengah masyarakat.

“Kenapa kalau menang benar-benar dibegal sungguhan, kok nggak melapor. Pihak berwajib monggo diusut, supaya jelas,” tandas Kades.

Sementara itu, Kapolsek Kaliori, AKP Syaifudin menyatakan awalnya korban enggan melapor. Namun setelah anggotanya datang mengklarifikasi, korban menyampaikan peristiwa tersebut sebatas untuk pelajaran bagi dirinya sendiri.

“Korban tidak laporan polisi, katanya hanya untuk pelajaran dirinya sendiri,” kata Kapolsek.

Sebelumnya, pria berinsial D (27 tahun) warga Desa Meteseh Kecamatan Kaliori mengaku menjadi korban pembegalan. Ia yang berprofesi sebagai penjual sate di Kecamatan Pancur itu, akan pulang ke rumah seusai berjualan.

D mengaku dibegal dua orang pelaku mengendarai sepeda motor. Saat kejadian, pembonceng motor mengancam dengan celurit, sehingga ia terpaksa menyerahkan uangnya.

Selain D, sempat pula ada warga dari Kecamatan Sumber yang mengaku dibegal di sekitar jalur tersebut. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan