Begini Tanggapan Pejabat Terkait, Saat Perpustakaan Umum Rembang Dikritik Karena Sabtu Minggu Tutup
Bupati Rembang, Abdul Hafidz membaca buku di gedung baru Perpustakaan Umum, seusai peresmian, belum lama ini.
Bupati Rembang, Abdul Hafidz membaca buku di gedung baru Perpustakaan Umum, seusai peresmian, belum lama ini.

Rembang – Masyarakat mengkritik perpustakaan umum yang baru dengan biaya pembangunan hampir Rp 10 Miliar, di jalur Pantura Desa Kabongan Lor milik Pemkab Rembang, karena tutup pada hari Sabtu dan Minggu.

Mereka menilai kalau tujuannya untuk meningkatkan minat baca masyarakat terutama kalangan pelajar, seharusnya perpustakaan buka pada hari Sabtu dan Minggu.

Giya, salah satu warga berpendapat perpustakaan jangan hanya buka di jam kerja Senin-Jum’at, karena bertabrakan dengan jam sekolah.

“Gimana caranya anak-anak sekolah mau berkunjung, kalau Sabtu dan Minggu tutup,” ungkapnya, Jum’at (03/01).

“Padahal anak sekolah, waktu liburnya Sabtu dan Minggu. Sekarang Senin-Jum’at full day di sekolah,” timpal Ghemini.

Menanggapi hal itu, Kepala Bidang Perpustakaan Dinas Kearsipan Dan Perpustakaan Kabupaten Rembang, Warjito mengaku sudah ada angan-angan membuka perpustakaan pada Sabtu dan Minggu.

“Itu masukan bagus dari masyarakat, untuk meningkatkan literasi,” tuturnya.

Tapi untuk mewujudkan usulan tersebut, perlu tenaga operasional dan dukungan tambahan anggaran.

“Perlu tenaga dan sedikit reward untuk tenaga yang membuka layanan Sabtu Minggu. Ini jadi evaluasi dan masukan bagus, akan coba kita ajukan saat pembahasan anggaran bersama DPRD,” imbuh Warjito.

Koleksi Buku

Warjito menambahkan kalau Sabtu Minggu buka, minimal ada 3 personil yang siaga.

“Tenaga administrasi, tenaga administrasi pencatatan dan layanan digital, termasuk mendampingi pengunjung yang ingin mencari buku. Kami sementara ini punya 5 pustakawan mas, yang 3 di perpustakaan dan 2 di kantor induk,” bebernya.

Ia menimpali di Perpustakaan Umum memiliki koleksi buku sebanyak 50 ribuan, dari berbagai macam judul.

Masyarakat bisa membaca di perpustakaan atau meminjam buku dibawa pulang.

“Macam-macam bukunya, termasuk novel juga ada. Monggo kalau mau jadi anggota perpustakaan, bukunya bisa dibawa pulang, umumnya dibatasi maksimal sampai seminggu, kemudian dikembalikan,” kata Warjito.

Pihaknya sementara ini akan menggilir siswa sekolah untuk datang ke perpustakaan umum, pada jam kerja antara Senin-Jum’at, sebagai upaya meningkatkan minat baca, di tengah gempuran media sosial dan efek HP gadget. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan