Telan Biaya 7 Miliar, SLB Negeri Lasem Punya Gedung Sekolah Baru
Sekda Jawa Tengah, Sumarno bersama Bupati Rembang meresmikan SLB Negeri Lasem yang sekarang menempati lahan di pinggir jalur Pantura Desa Pasar Banggi Rembang.
Sekda Jawa Tengah, Sumarno bersama Bupati Rembang meresmikan SLB Negeri Lasem yang sekarang menempati lahan di pinggir jalur Pantura Desa Pasar Banggi Rembang.

Rembang – Kabupaten Rembang memiliki bangunan baru Sekolah Luar Biasa (SLB) yang lebih representatif, berlokasi di pinggir jalur Pantura Desa Pasar Banggi Rembang.

SLB tersebut dibangun melalui dana alokasi khusus (DAK) sebesar Rp 7 Miliar dan akan ditempati SLB Negeri Lasem, yang sebelumnya berada di Desa Dorokandang Kecamatan Lasem.

Sekolah yang menempati lahan seluas 6.300 Meter persegi ini memiliki fasilitas lengkap, yakni 24 ruang kelas, 3 ruang pembelajaran khusus, 1 ruang perpustakaan, 2 ruang ketrampilan, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang guru, 1 ruang tata usaha, 1 ruang UKS dan kantin.

Saat peresmian dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, hari Rabu (18/12), Sekda Jawa Tengah, Sumarno menjelaskan pembangunan gedung baru ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik bagi anak-anak penyandang disabilitas.

“Ini adalah kolaborasi antara pemerintah pusat dan pemerintah Kabupaten Rembang. Terima kasih kepada Bapak Bupati yang telah memberikan perhatian besar terhadap dunia pendidikan, khususnya pendidikan sekolah luar biasa. Alhamdulillah, gedung SLB ini sudah selesai dibangun dan kapasitasnya bertambah. Harapannya, anak-anak yang berkebutuhan khusus di Rembang dan sekitarnya bisa bersekolah di sini,” ujar Sumarno.

Sumarno juga menegaskan anak-anak berkebutuhan khusus memerlukan fasilitas pendukung yang memadai, bukan sekadar dikasihani.

“Mereka tidak butuh dikasihani, tetapi bagaimana kita bisa memfasilitasi mereka untuk mandiri. Itu yang lebih utama. Mereka lebih bahagia kalau difasilitasi, bukan dibantu. Saya berharap masyarakat bisa menyikapi hal ini dengan pemahaman yang sama,” tegas Sekda.

Gedung Lama Tidak Memadai

Bupati Rembang, Abdul Hafidz mengungkapkan gedung SLB yang lama sudah tidak mampu menampung jumlah siswa berkebutuhan khusus yang semakin bertambah, sehingga Pemkab mengajukan permohonan gedung baru ke tingkat provinsi.

“Pemprov Jateng mencari lahan yang cocok untuk pembangunan SLB. Alhamdulillah, ada lahan milik Pemprov di sini yang dulu digunakan warung UMKM kayu, yang sekarang dibangun untuk SLB,” beber Bupati.

Sementara itu, Kepala SLB Negeri Lasem, Peni Widati membenarkan gedung yang lama sudah tidak representatif untuk menampung siswa.

“Gedung lama hanya memiliki luas 500 m² dan sudah tidak cukup untuk menampung 150 siswa dan 22 tenaga pendidik. Kami terpaksa sekat empat ruang kelas SD menjadi 10 ruang kelas,” ujarnya.

Peni menimpali pemindahan pembelajaran ke gedung baru akan segera dilakukan secepatnya. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan