

Rembang – Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Rembang, Vivit-Umam dan Harno-Hanies memiliki strategi hampir sama, dalam pengelolaan sampah.
Calon Wakil Bupati 02, Mochamad Hanies Cholil Barro’ menilai TPAS Desa Landoh Kecamatan Sulang sudah hampir tidak mampu menampung sampah.
Maka kedepan perlu ditambah lagi TPAS modern di wilayah Rembang bagian timur.
“Sangat mungkin akan kita tambah lagi di wilayah Rembang timur, wilayah Sedan, kita upayakan,” bebernya.
Selain itu, masyarakat harus didorong untuk semakin sadar dalam mengolah sampah, sehingga bank-bank sampah di Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) akan lebih optimal.
“Mengoptimalkan bank-bank sampah, untuk membantu pengolahan sampah,” imbuh Gus Hanies.
Sedangkan calon Bupati, Harno menimpali perlu pula menambah armada truk pengangkutan sampah.
“Kadang sampah masih numpuk di pasar dan tempat tertentu,” ungkapnya.
Sementara itu, calon Wakil Bupati 01, Zaimul Umam menyebut Rembang tidak pernah mendapatkan penghargaan Adipura, salah satunya karena masalah sampah.
Kalau terpilih, pihaknya ingin memperbanyak bank sampah, serta menambah armada angkutan di setiap kecamatan antara 5 – 7 unit.
“Menambah armada pengangkutan, supaya bisa menjangkau pengangkutan sampah dari desa-desa,” ucap Gus Umam.
Pengelolaan Masih Rendah
Calon Bupati 01, Vivit Dinarini Atnasari menyatakan TPAS Landoh sudah mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat dengan sistem RDF (refuse derifed fuel), sampah diolah menjadi bahan bakar alternatif.
“Sudah dianggarkan oleh pemerintah pusat tahun 2025. Mengolah sampah menjadi terurai. Tinggal mengoptimalkan, RDF dibangun tahun 2025,” pungkas Vivit.
Di Kabupaten Rembang, produksi sampah pada tahun 2023 mencapai 92.770 ton.
Dari jumlah itu, sampah yang terkelola masih rendah, yakni baru 33,29 %. Padahal kalau mengacu target Indonesia Emas, seluruh daerah harus mampu mengelola sampahnya hingga 90 %. (Musyafa Musa).