Rembang – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Rembang menangani 8 kasus dugaan pelanggaran, menjelang Pilkada 2024.
Ketua Bawaslu Kabupaten Rembang, Totok Suparyanto menyampaikan hal itu, saat kegiatan Festival Pemilih Pemula (Youth Election Fest) di kompleks Museum Kartini Rembang, Sabtu malam (03 November 2024).
Menurutnya, laporan dugaan pelanggaran tersebut, akan semakin bertambah.
“Besok Senin tambah 1 lagi, karena sudah ada yang mengkonfirmasi akan datang menyampaikan laporan. Ya nggak apa-apa, karena Bawaslu saluran mencari keadilan, kami persilahkan. Kalau kasusnya pidana, kami akan melibatkan kawan-kawan Kejaksaan dan Polres. Kalau administrasi, nanti rekomendasinya ke KPU. Kalau pelanggaran etik, akan kami libatkan para pihak, tergantung etiknya apa,” bebernya.
Totok menimpali Festival Pemilih Pemula adalah kegiatan sosialisasi pengawasan partisipatif yang digelar Bawaslu Provinsi Jawa Tengah, dikemas sesuai minat dan bakat.
Tujuannya, untuk meningkatkan kepedulian pemilih pemula. Di Rembang, berlangsung lomba dance pelajar dan stand up commedy santri.
“Jadi ini bukan duwitnya Pemkab Rembang, tenang aja pak. Ini hibah dari dana provinsi kepada Bawaslu dan salah satunya Rembang menjadi sasaran kegiatan,” imbuh Totok.
Tidak Semua Kabupaten
Anggota Bawaslu Provinsi Jawa Tengah, Nur Kholiq menyatakan dari 35 kabupaten/kota se-Jawa Tengah, ada 17 daerah yang dipilih untuk mengadakan event ini.
“Jadi kita sayembarakan, dasar untuk menentukan mana yang kita pilih, soal kreativitas dan inovasi yang bisa memberikan warna kearifan lokal. Rembang jadi daerah ke-16 dan sebagai penutup akan digelar di Kabupaten Karanganyar,” ucapnya.
Ia menyebut di Jawa Tengah terdapat sekira 28,4 Juta pemilih generasi Millenial dan Gen-Z. Menurutnya, perlu ada terobosan kegiatan yang bisa diterima oleh mereka.
“Kalau hanya sosialisasi bersifat dialogis, pasti akan monoton. Di Rembang ini ada stand up commedy santri, mungkin satu-satunya di Indonesia. Mereka tampil dengan topik-topik seputar anti politik uang, pengawasan dan demokrasi, agar isyu-isyu semacam ini dapat masuk ke pesantren,” kata Nur Kholiq.
Ia berharap keterlibatan anak-anak muda, akan meningkatkan kesadaran, sehingga dapat menekan pelanggaran.
“Apalagi ini memasuki masa-masa kritis, tanggal 10 – 23 November sudah rapat umum terbuka dan iklan kampanye di media. Pencegahan perlu digiatkan, sehingga tidak muncul pelanggaran,” pungkasnya.
Sementara itu Asisten Bidang Pemerintahan Dan Kesra Pemkab Rembang, Agus Salim mengingatkan anak-anak muda memahami visi misi pasangan calon, sebelum menentukan pilihan.
“Harus bisa bertindak selektif memilih pemimpin. Pahami pandangan yang dibawa pemimpin. Visi misi bisa dikatakan baik, apabila sesuai kebutuhan masyarakat dan dapat direalisasikan,” kata Agus membacakan sambutan Bupati.
Di akhir kegiatan, panitia mengumumkan pemenang lomba dance pelajar adalah juara satu SMA N I Lasem, juara dua SMA N I Sulang dan juara tiga SMA N 2 Rembang.
Untuk juara stand up commedy santri, juara 1 Muhammad Rizki A, juara 2 Widigdo dan juara 3 Faisal. (Musyafa Musa).