Si Gemati Diresmikan, Wujud Nyata Kepedulian Terhadap Lansia
Kepala Dinsos Provinsi Jawa Tengah, Imam Maskur bersama Bupati Rembang, Abdul Hafidz dan Isteri, didampingi Kepala PPSLU Turusgede Rembang, Asep Taufik Hidayat, saat peluncuran program Si Gemati, Rabu (16/10).
(Dari kiri) Kepala Dinsos Provinsi Jawa Tengah Imam Maskur, Bupati Rembang Abdul Hafidz dan Isteri, didampingi Kepala PPSLU Turusgede Rembang Asep Taufik Hidayat, saat peluncuran program Si Gemati, Rabu (16/10).

Rembang – Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah mengajak seluruh elemen masyarakat untuk meningkatkan kepedulian terhadap kaum lanjut usia (lansia) terlantar.

Hal tersebut terungkap saat peluncuran program Sinergitas Masyarakat Peduli Panti (Si Gemati), yang diinisiasi oleh Panti Pelayanan Sosial Lanjut Usia (PPSLU) Turusgede Rembang, di Cafe dan Resto Oregano, Rabu (16/10).

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Jawa Tengah, Imam Maskur menyebut jumlah lansia yang dirawat oleh panti milik Pemprov Jawa Tengah ada sekira 1.260 orang. Menurutnya perlu ada campur tangan berbagai pihak, untuk turut memberikan perhatian kepada lansia.

“Lansia ini kan kadang juga jenuh dengan aktifitas sehari-hari di panti. Makanya kemarin sempat diajak ke pantai sama Polres Rembang biar mereka ndak bosan. Sinergitas seperti ini yang kita harapkan terus terjalin,” terangnya.

Meski demikian, Imam Maskur berharap panti merupakan opsi terakhir bagi para lansia terlantar untuk tinggal. Artinya, selama masih ada keluarga atau masyarakat yang mau merawat, maka lansia tersebut tidak harus dibawa ke panti jompo.

“Kalau misal sudah tidak punya keluarga kemudian masyarakat merasa keberatan untuk merawat, ya monggo dibawa ke panti. Tapi itu opsi terakhir ya,” imbuhnya saat ditemui awak media.

Bupati Rembang, Abdul Hafidz yang hadir dalam kesempatan tersebut mengatakan program Sigemati merupakan bentuk kepedulian pemerintah terhadap lansia.

Maka, Hafidz mendorong semua elemen masyarakat di Kabupaten Rembang bisa turut memberikan perhatian kepada lansia yang ada di panti dalam bentuk apapun.

“Saya kira lansia yang ada di panti ini sudah cukup baik. Tapi alangkah lebih baik jika ada dukungan dari pihak lain diluar pemerintah. Pada intinya jangan sampai lansia-lansia ini terlantar di jalan,” ungkapnya.

Sebagai informasi, para lansia yang ada di panti milik pemerintah sama sekali tidak dibebani biaya sepeser pun. Justru mereka mendapatkan berbagai fasilitas, mulai dari tempat tinggal, pakaian, makan hingga pelatihan keterampilan. (Wahyu Adi).

News Reporter

Tinggalkan Balasan