

Sulang – Para petani tembakau non kemitraan di Kecamatan Sulang Kabupaten Rembang menikmati harga yang lumayan bagus.
Subaggio, seorang petani tembakau di Desa Kaliombo Kecamatan Sulang mengatakan pembeli (bakul) tembakau sudah banyak bersliweran ke kampung-kampung. Bahkan petani non kemitraan baru petik daun saja, sudah didatangi.
“Bakul orang mana, nggak tahu mas. Baru metik saja, sudah didatangi, ayo-ayo, jual-jual. Waktu ngerajang, njemur daun apalagi, tambah banyak yang datang,” ungkapnya, Jum’at (02 Agustus 2024).
Ia kebetulan baru memanen daun bagian bawah. Harganya sudah menembus Rp 40 Ribu per kilo gram. Bobot 50 an Kg, mendapatkan uang Rp 2 Juta.
Nanti daun semakin atas, biasanya harga lebih tinggi.
“Ini ditawar Rp 45 Ribu per Kg, belum boleh mas,” imbuh Subaggio terkekeh.
Subaggio yang juga bos kethoprak Langen Wandowo Desa Kaliombo ini menambahkan hasil panen tembakau tahun ini tergolong bagus. Bahkan ia tertarik untuk memperluas lahan pada masa mendatang.
“Tahun kemarin pas pentas kethoprak ramai, sibuk banget, ndak sempat nanam. Lha tahun ini nyoba setengah hektar mas, karena pengin. Eh ternyata kok berhasil, insyaallah tahun depan nanam lebih luas lagi,” ujarnya.
Soal kendala ulat, tanamannya relatif aman. Sedangkan masalah air, ia membeli dari truk tangki seharga Rp 120 Ribu per rit.
“Habis 7 tangki kemarin,” beber Subaggio.
Sementara itu, Sekretaris Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kabupaten Rembang, Wawan Edi Susanto menjelaskan untuk tembakau kemitraan dengan PT Sadana Arif Nusa, baru akan setor hasil panen pada tanggal 15 Agustus mendatang.
Soal harga, ia belum bisa berspekulasi. Namun harapannya, akan sesuai dengan angan-angan petani.
“Ya di tanggal 15 Agustus itu, mungkin petani baru bisa membandingkan bagusan mana, harga tembakau kemitraan sama non mitra,” terangnya. (Musyafa Musa).