Gunem – Produksi batik tulis di Kabupaten Rembang tidak melulu didominasi oleh masyarakat Lasem dan sekitarnya, tetapi ternyata kaum wanita di Desa Pasucen Kecamatan Gunem juga mengembangkan batik tulis.
Ketua PKK Desa Pasucen sekaligus Koordinator Batik Tulis Pasucen, Jumariyati menjelaskan pembuatan batik tulis dengan menggunakan corak tradisional warisan leluhur desa Pasucen. Ciri khasnya adalah motif pohon sukun dan bunga teratai.
“Dibuat secara terampil oleh ibu-ibu PKK dan rumah tangga, dengan menggunakan corak khas yakni motif pohon sukun dan teratai yang ada pada batik tulis Pasucen. Sesuai dengan sejarah, dimana di desa Pasucen banyak ditumbuhi pohon sukun dan teratai,” terangnya.
Selama ini keberadaan batik tulis Pasucen didampingi oleh PT Semen Gresik dan Rumah BUMN yang juga dikelola Semen Gresik bersama induk usaha PT Semen Indonesia.
Batik tulis Pasucen mulai bergabung sejak September 2023 sebagai binaan RB Rembang Semen Gresik dengan produk unggulan di bidang fashion (busana) yang dikelola oleh ibu-ibu PKK dan ibu rumah tangga dari desa Pasucen, Kecamatan Gunem.
Batik tulis Pasucen diikutsertakan pada pameran Jateng Fair 2023 serta dipasarkan secara nasional melalui pasar digital (Padi) UMKM.
“Alhamdulillah, sejak berdirinya batik tulis Pasucen total penjualan tertinggi mampu mencapai 100 pcs. Harapannya semoga dengan adanya pendampingan dari Semen Gresik mampu menjadi sumber rejeki dan dorongan semangat bagi masyarakat,” imbuh Jumariyati.
Membuka Peluang Kerja
Sementara itu, Senior Manager of Communication & CSR PT Semen Gresik, Sulistyono, menuturkan dengan bertumbuhnya batik tulis Pasucen semakin memperkokoh komitmen perusahaan untuk terus mendukung kinerja dan pertumbuhan UMKM di wilayah operasional melalui pendampingan dan pembinaan agar dapat bersaing di pasaran nasional maupun global.
“UMKM memegang peranan penting dalam menggerakkan perekonomian masyarakat, karena mampu mendukung pemberdayaan untuk pengentasan masalah sosial seperti pengangguran dengan membuka lapangan pekerjaan. Perusahaan bertekad terus mendukung kemajuan usaha agar mampu memberikan manfaat bagi kemajuan bangsa dan negara,” kata Sulistyono.
Sulistyono menambahkan, sejak 3 tahun berdiri RB Rembang telah membukukan total transaksi Rp 3,16 Miliar, dengan 403 mitra UMKM, berhasil mengantarkan lebih dari 88 UMKM untuk naik kelas, menyerap kurang lebih 1562 tenaga kerja, serta menggelar 95 kali pelatihan kepada para UMKM binaan, millennials, dan masyarakat umum. (Musyafa Musa).