

Rembang – Warga Kelurahan Tanjungsari Rembang berhasil menciptakan kalender bahari nusantara, yang memiliki sejumlah kelebihan.
Muhammad Ali Sodikin, pencipta kalender bahari nusantara menuturkan dirinya menggunakan acuan lintasan bulan, untuk menyusun kalender tersebut.
Butuh waktu selama 7 tahun hingga menghasilkan karya itu, kemudian dipatenkan pada tahun 2021.
“Hak atas kekayaan intelektual (HAKI) nya keluar tahun 2021 lalu. Saya belajar autodidak,” tuturnya.
Muhammad Ali menambahkan sudah melakukan pengenalan kepada pihak-pihak terkait. Namun kedepan perlu sosialisasi lebih luas, supaya ada nilai lebih dari penerapan kalender bahari nusantara.
“Mulai dari mahasiswa yang skripsi mengangkat karya saya ini, kemudian saya presentasi ke pak Thomas Jamaludin dari Lembaga Penerbangan Dan Antariksa Nasional (LAPAN) dan masuk di forum-forum diskusi ahli falaq,” terang pria berusia 49 tahun ini.
Respon Pemkab Rembang
Wakil Bupati Rembang, M. Hanies Cholil Barro’ mengaku sudah melihat langsung bentuk dari kalender bahari nusantara.
Secara komposisi tanggal dan bulan sama seperti kalender masehi, tapi yang membedakan kalender bahari nusantara dilengkapi dengan arah angin, kondisi cuaca dan pasang surut gelombang laut.
Menurutnya, kalender ini akan sangat bermanfaat untuk masyarakat, terutama bagi kaum nelayan.
“Mesti dikembangkan dan kami dari Pemkab akan terus mendorong pemanfaatannya,” kata Wakil Bupati.
Gus Hanies menambahkan Dinas Kelautan Dan Perikanan dapat menggunakan kalander bahari nusantara, untuk diteruskan kepada para nelayan.
“Nanti bisa diskusi dengan kelompok nelayan. Minimal dipasang di setiap tempat pelelangan ikan (TPI),” pungkasnya. (Musyafa Musa).