Rembang – Rumah BUMN (RB) Rembang Semen Gresik yang dikelola bersama PT Semen Indonesia (SIG) melalui pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), berhasil mendampingi pelaku usaha ke pasar nasional maupun luar negeri.
Arma Leather and Craft, UMKM binaan RB Rembang salah satunya. Dengan produk unggulan kerajinan hasil olahan kulit ikan pari diantaranya dompet, tas, ikat pinggang, card holder, gantungan kunci dan gelang milik Ardiyansyah Priambodo, warga Desa Cabean Kecamatan Bulu Kabupaten Rembang mampu menembus pasar Internasional.
“Alhamdulillah, terjadi peningkatan pelanggan, tidak hanya berasal dari Rembang saja. Namun, ada juga dari Bandung, Semarang, Yogyakarta, hingga luar Jawa, seperti Medan, Palembang, Kalimantan dan paling jauh Raja Ampat,” ujar Ardiyansyah.
Ardiyansyah mengaku bisnisnya juga telah mengirimkan ratusan produk kulit pari ke negara China, yang secara rutin memesan.
“Selain itu, ada dari negara Malaysia yang telah memesan produk kami,” jelasnya.
Arma Leather and Craft mulai bergabung dengan RB Rembang Semen Gresik sejak tahun 2020. Disamping menitipkan produk, Aridyansyah rutin mengikuti berbagai pelatihan, mulai dari online marketing, manajerial, hingga ikut serta di berbagai pameran UMKM.
Sementara itu, Senior Manager of Communication & CSR PT Semen Gresik, Dharma Sunyata, menuturkan kisah sukses Arma Leather and Craft semakin memperkokoh tekad dan komitmen korporasi untuk terus mendukung kinerja dan pertumbuhan UMKM di wilayah operasional melalui pendampingan dan pembinaan agar dapat bersaing di kancah nasional maupun global.
“UMKM memegang peranan penting dalam menggerakkan perekonomian di masyarakat, karena mampu mendukung pemberdayaan masyarakat. Perusahaan berkomitmen untuk terus mendukung kemajuan UMKM agar lebih banyak lagi melahirkan pengusaha-pengusaha sukses yang memberikan manfaat bagi kemajuan bangsa dan negara,” terang Dharma.
Dharma menambahkan, sejak 3 tahun berdiri, RB Rembang telah membukukan total transaksi Rp 2,92 Miliar, berhasil mengantarkan lebih dari 285 UMKM untuk naik kelas, dan sebanyak 88 kali pelatihan kepada para UMKM binaan, millennials, dan masyarakat umum. (Release SG).