Rembang – Mayoritas petani di Kecamatan Sumber Kabupaten Rembang mengeluhkan hasil panen padi merosot tajam, di tengah lonjakan harga beras saat ini.
Kasrin, seorang petani di Desa Megulung Kecamatan Sumber menuturkan sawahnya pada panen tahun lalu memperoleh 30 sak gabah, tapi kini hanya mendapatkan 4 – 5 sak.
Penyebab utama yakni pasokan air terlambat akibat curah hujan rendah, saat tanaman padi berkembang.
“Desa kami sudah mulai panen padi ini mas. Kita panen pakai combine (alat mesin pemanen), supaya lebih cepat. Soalnya kalau pakai tenaga buruh, di rumah masih harus ribet membersihkan,” ungkapnya Minggu (25 Februari 2024).
Menurutnya, harga beras stok lama (beras kawak) rata-rata mencapai Rp 12 Ribu per Kg, sedangkan beras hasil panen sekarang (beras baru) pada kisaran Rp 11 Ribu per Kg.
Meski lebih rendah, tapi kelemahannya beras mudah hancur saat digiling, karena hasil panen tidak maksimal.
“Padinya nggak maksimal, sehingga beras cenderung ajur (hancur-red),” terang Kasrin.
Dari sisi harga beras tinggi, petani tetap menikmati. Namun hasil panen kurang maksimal, sehingga akhirnya tidak terlalu berpengaruh besar.
Di kampungnya, sawah merupakan tadah hujan. Kalau dibandingkan tahun lalu yang curah hujannya tinggi, hasil panen jauh lebih bagus tahun lalu.
“Nggak seperti tahun kemarin, soalnya kita kan mengandalkan curah hujan. Padi di sini rata-rata pakai varietas kumis dan 70, untuk usia tanam yang tidak lama, biar menyingkat waktu,” imbuhnya.
Data Dinas Pertanian Dan Pangan
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Dan Pangan Kabupaten Rembang, Agus Iwan Haswanto membeberkan potensi panen padi di musim tanam pertama, bulan Januari hanya 272 hektar dengan produksi gabah kering panen 1.550 ton, kemudian Februari 1.400 hektar dengan produksi 7.980 ton.
“Januari dan Februari ini minus,” ungkapnya.
Tapi diperkirakan mulai terjadi surplus pada bulan Maret dan April mendatang.
“Maret hitungan kami 5.190 hektar yang panen, dengan produksi 29.583 ton, serta bulan April 11.920 hektar dengan hasil gabah 67.944 ton. Maret dan April, potensinya surplus. Kalau dihitung berdasarkan kebutuhan beras per bulan di Kabupaten Rembang sebanyak 5.123 ton,” tandas Agus. (Musyafa Musa).