

Rembang – Proses pencoblosan pada Pemilu mungkin bukan merupakan sesuatu yang mudah bagi kaum lanjut usia (Lansia). Karena kondisi kesehatannya sudah jauh menurun, tentu mereka perlu mendapat pendampingan khusus saat menyalurkan hak suara.
Seperti halnya lansia di Panti Pelayanan Sosial Lanjut Usia (PPSLU) Turusgede Rembang. Mereka nampak semangat melakukan pencoblosan, dengan didampingi oleh pegawai panti, Rabu (14/02).
Erlina Rahma Indah Puspita, salah seorang pegawai di PPSLU Turusgede Rembang menjelaskan saat melakukan pendampingan memang memerlukan kesabaran ekstra. Pasalnya kondisi kesehatan para lansia sudah tidak seperti anak-anak muda.
“Ada yang pendengarannya kurang, ada yang mulai pikun, ada juga yang daya tangkapnya lemah sehingga perlu waktu untuk mencerna arahan,” jelasnya.
Sebenarnya jumlah total lansia di PPSLU Turusgede Rembang ada sebanyak 70 orang. Namun karena masih banyak dari mereka yang belum ber KTP Kabupaten Rembang, maka hanya 36 orang yang bisa ikut mencoblos.
“Kalau totalnya ada 70 lansia. Tapi mayoritas belum ber KTP Rembang,” imbuhnya.
Petugas KPPS TPS 06 Desa Turusgede, Danang Dwi Irawan mengatakan secara umum proses pencoblosan di PPSLU Turusgede berjalan lancar. Meskipun petugas KPPS juga harus turun tangan ikut membimbing, namun ia memaklumi segala kondisi yang ada.
“Ya namanya orang tua pasti kemampuannya terbatas. Kita juga ikut bantu kok,” ujar Danang.
Berkaca dari Pemilu sebelumnya, petugas KPPS Desa setempat memang selalu aktif turun langsung ke PPSLU Turusgede. Kondisi kesehatan menjadi faktor utama para lansia di panti tersebut tidak bisa datang langsung ke TPS.
“Ya ini sebagai bentuk kepedulian KPPS terhadap peserta pemilu yang punya keterbatasan,” pungkasnya. (Wahyu Adi).