Tak Bisa Dianggap Sepele, Masalah Ini Rawan Mengganggu Pemilu!! Diantisipasi Dari Sekarang
Gedung utama yang digunakan KPU Rembang untuk menyimpan logistik Pemilu. (Foto atas) Pihak Bawaslu Rembang mengecek bangunan di tingkat kecamatan, yang akan dipakai menyimpan logistik Pemilu 2024.
Gedung utama yang digunakan KPU Rembang untuk menyimpan logistik Pemilu. (Foto atas) Pihak Bawaslu Rembang mengecek bangunan di tingkat kecamatan, yang akan dipakai menyimpan logistik Pemilu 2024.

Rembang – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Rembang menginstruksikan jajarannya sampai tingkat bawah, untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan yang terjadi belakangan ini.

Kondisi tersebut dikhawatirkan berdampak pada surat suara maupun formulir logistik Pemilu 2024 basah, akibat salah penyimpanan.

Ketua KPU Kabupaten Rembang, M. Ika Iqbal Fahmi mengatakan seluruh logistik Pemilu saat ini masih berada di gudang penyimpanan, kawasan jalan lingkar, sebelah selatan Pertigaan Tireman, dengan dijaga polisi 24 jam.

Ketika nantinya proses pendistribusian, Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), PPS di tingkat desa, bahkan sampai tingkat tempat pemungutan suara (TPS) wajib memperhatikan masalah cuaca.

Lebih-lebih pada hari pencoblosan 14 Februari 2024, diprediksi curah hujan masih cukup tinggi.

“Kami sudah berkoordinasi dengan TNI/Polri, Dishub, kami minta arahan dan masukan yang bisa kita antisipasi menghadapi musim penghujan. Temen-temen di PPS juga sudah kita minta dalam pemilihan TPS mempertimbangkan situasi tersebut. Kalau hari H kondisi hujan, supaya tidak mengganggu pelaksanaan,” tuturnya.

Peristiwa surat suara basah akibat kehujanan pernah terjadi di Pilkada Rembang 2015 lalu. Salah satunya di TPS Dusun Matalan Desa Purworejo Kecamatan Kaliori. Selain dijemur, surat suara yang basah juga harus diseterika, untuk mempercepat pengeringan.

Iqbal menekankan semua penyelenggara Pemilu mematuhi aturan, sehingga pelanggaran dapat ditekan.

Jika berkaca pada Pemilu sebelumnya, KPU Rembang pernah menghadapi gugatan DPR RI, kemudian sengketa hasil Pilkada 2020 dan pernah pula dilaporkan ke Dewan kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP). Namun semua itu bisa dilewati.

“Dari pengalaman tersebut, kita ingatkan kami dan jajaran paham regulasi, diikuti. Kalau bekerja sesuai rel, sesuai tahapan dan tidak menggak menggok, saya pikir akan mengurangi potensi sengketa,” tandas Iqbal.

Di sisi lain, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Rembang juga sudah mengecek kelayakan calon lokasi penyimpanan logistik Pemilu 2024 di tingkat kecamatan.

“Kalau ada lokasi yang dianggap kurang layak dari sisi keamanan logistik, tentu akan kami rekomendasikan untuk mencari tempat lain,” kata Totok Suparyanto, Ketua Bawaslu Rembang. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan