Rembang – Bupati Rembang, Abdul Hafidz menyebut gencarnya kritikan terhadap jalan rusak dan molornya penggarapan proyek, membuat Pemkab Rembang terus berbenah.

Abdul Hafidz mengatakan pihaknya sejak awal berupaya mencari dana pinjaman, untuk memperbaiki sejumlah ruas jalan rusak. Niat Pemkab baik, agar kerusakan tidak semakin berlarut-larut.

“Soal jalan, saya ini wis kapok ora ilok, wis kapok ora ilok, niate apik, kita upayakan golekno utangan, durung dadi wis dihantam, dibully kanan kiri, “ tuturnya.

Tapi ketika menerima gerojokan kritikan dari masyarakat, baginya tak masalah dan tidak akan membuat pemerintah berhenti.

Ia menganggap kalau nanti perbaikan jalan sudah selesai, pasti sorotan akan mereda dengan sendirinya. Menurut Hafidz, kritik dari warga, membuat pemerintah bekerja lebih keras.

“Ndak apa-apa, ndak masalah, nanti kalau sudah selesai baik, pasti nggak ada apa-apa. Tapi ini tetap menjadi perhatian, bukan berarti kita diam, justru ini menjadi pemicu kami untuk bekerja lebih keras dalam menjalankan tugas, “ tandasnya.

Hafidz menimpali jangan ketika dikritik, justru marah, apalagi mengajak berkelahi.

“Jangan ketika dikritik, marah. Dibully, langsung ngajak gelut, jangan, “ beber Bupati.

Tapi selama niatnya baik, cepat atau lambat ia meyakini hasilnya akan baik.

“Kulo wis kapok ora ilok perkoro dalan, masyaallah. Tapi nek wis dadi apik, ngko meneng kabeh, “ imbuhnya tersenyum.

Pantauan R2B, hingga Kamis pagi (26 Januari 2023), masih ada sejumlah proyek ruas jalan belum diaspal, seperti antara Japerejo – Ringin sisi barat, Kecamatan Pamotan, kemudian Jl. Slamet Riyadi (Pasar Rembang ke selatan) dan Jalan perempatan Eks Stasiun ke barat menuju Grajen.

Sebelumnya, pihak Pemkab Rembang mengumumkan masih harus menunggu pasokan aspal.

Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang, Nugroho ketika dikonfirmasi menyatakan belum bisa memastikan jadwal pengaspalan.

“Ada beberapa penyedia yang tidak memenuhi jadwal yang sudah kita sepakati sebelumnya. Ada dua (faktor), pasokan aspal dan pasokan dana, “ kata Nugroho. (Musyafa Musa).