“Produk Sama Tapi Kemasan Berbeda, Menentukan Harga…”
PHE Randugunting menggelar pelatihan pembuatan keripik tempe.
PHE Randugunting menggelar pelatihan pembuatan keripik tempe.

Rembang – Pihak Pertamina Hulu Energi (PHE) Randugunting Zona 11 Regional 4 PT Pertamina EP Cepu Subholding Upstream (SHU) menggelar pelatihan pembuatan keripik tempe dan menyalurkan bantuan mesin produksi kepada PKK Desa Krikilan Kecamatan Sumber.

Pelatihan tersebut berlangsung di Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK) Muslimat NU Kabupaten Rembang, baru-baru ini.

Direktur BLKK Muslimat NU Kabupaten Rembang, KH. Abdul Manaf Suyuthi yang menjadi salah satu pemateri dalam kegiatan itu menekankan betapa pentingnya penampilan kemasan produk, untuk menarik konsumen.

Ia mencontohkan ada produk yang sama, tapi beda pengemasan. Harganya pun menjadi berbeda.

“Sing gawe terasi, ngulet-ngulet nganti ambune awak pakaiane terasi kabeh. Bareng wis dadi sing macking (ngemas) wong liyo, sing entuk bathi akeh wong liyo. Makanya panjenengan harus terbuka dengan semua ilmu, untuk menjadi lebih baik, “ tuturnya.

Kiai Abdul Manaf juga mengingatkan ketika sebuah komunitas sudah mempunyai produk, setiap anggota harus mampu menjadi Humas atau semacam corong promosi bagi produk tersebut.

“Kalau jadi Humas, artinya semua harus bisa mengetahui seluk beluk produk. Jangan sampai terjadi, ada orang tanya, kuwi regane piro leh mbak, emboh yo. Yo wis bar, jadi semua harus paham betul, “ imbuh Manaf.

Selain itu, dirinya turut menyoroti pentingnya kekompakan antar anggota kelompok. Ketika ada masalah, segera diselesaikan. Jangan hanya karena pembagian keuntungan tidak merata, membuat kelompok bubar.

“Iku tengok-tengok bagiane 50, aku sampai kringeten 50. Saya itu mpun pengalaman pendampingan ngeten niki. Buyar, karena hal-hal sepele. Jadi sebelum melangkah, persepsinya harus disamakan. Kalau memang nggak prinsip, ngalah kenek opo sih. Saling mengingatkan, agar kebersamaan bertahan, “ tandasnya.

Sementara itu, Manajer TEJR Field, Cahyo Tri Mulyanto menjelaskan  pelatihan diikuti 25 orang selama dua hari, meliputi pembuatan keripik tempe berbagai rasa, pengemasan produk, digital marketing, serta aspek perizinan.

“Harapannya produk yang dihasilkan, dapat dipasarkan. Kami berkomitmen untuk mendukung potensi ekonomi masyarakat, sebagai upaya mewujudkan kemandirian masyarakat, “ terang Cahyo.

Cahyo menambahkan selain pelatihan, pihaknya juga menyerahkan bantuan peralatan produksi dan pengemasan.

“Bantuan diterima oleh Ketua PKK Desa Krikilan. Semoga kedepan mereka lebih berdaya, “ pungkasnya. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan