Rembang – Tim PSIR Rembang memastikan tidak akan mundur dari kompetisi Liga 3, meski sampai sekarang jadwal kelanjutannya masih belum pasti.
Manajer PSIR Rembang, Susila Agus Prayetno menyampaikan masalah tersebut, setelah berkonsultasi dengan Ketua Umum PSIR yang juga Wakil Bupati Rembang, M. Hanies Cholil Barro’.
“Tidak ada opsi mundur dari kompetisi, apapun yang terjadi, mau dilaksanakan akhir tahun 2022 maupun awal tahun 2023. Tapi kita akui, masalah waktu berdampak pada penataan anggaran, “ tutur Susila.
Sekretaris Manajemen PSIR, Maruli Dwi Ronisa seusai rapat koordinasi di Kantor KONI Rembang, baru-baru ini menyampaikan sejumlah keputusan.
Selain tidak akan mundur dari kompetisi Liga 3, pihaknya juga sedang menunggu kepastian jadwal, pasca kompetisi berhenti sementara, akibat tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
“Kita menantikan pemberitahuan dari Asprov PSSI Jawa Tengah. TC pemain baru akan dimulai, setelah jadwal pasti, “ tandasnya.
Jika nantinya kompetisi dibuat sistem home tournament atau terpusat di suatu lokasi, Ketua Umum PSIR bahkan sudah mengarahkan agar Stadion Krida Rembang bisa menjadi tuan rumah.
“Pak Ketum berharap Rembang bisa tuan rumah, kalau kompetisi berubah pakai sistem home tournament, “ imbuh Maruli.
Maruli menambahkan terkait kontrak dan gaji pemain akan diperhitungkan kembali, setelah semua pihak terkait berembug. Namun yang pasti, selama kompetisi berhenti sementara, pemain diminta untuk menjaga kondisi di rumah masing-masing.
“Ada hak dan kewajiban yang tertuang di dalam kontrak. Kebetulan diagendakan pak pelatih, perwakilan pemain bertemu dengan pak Ketua Umum. Hal itu akan dibahas lebih lanjut bersama manajemen, “ terangnya.
Hingga saat ini kompetisi sepak bola nasional belum ada informasi resmi, kapan dilanjutkan lagi.
Dilansir dari laman bola.com, kompetisi Liga 1 perkiraan akan dilanjutkan kembali mulai tanggal 25 November mendatang. Sedangkan kompetisi Liga 2 dan Liga 3 biasanya akan menyusul belakangan, setelah Liga 1 bergulir. Namun pihak PSSI belum bisa mengumumkan perihal tanggal.
Jika mengacu hasil rekomendasi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF), pemerintah baru akan memberikan izin pertandingan Liga 1, jika PSSI melakukan percepatan Kongres Luar Biasa (KLB).
Pihak PSSI menolak KLB, karena akan membuang banyak waktu. Butuh proses membentuk Komite Pemilihan dan Komite Banding Pemilihan, untuk menuju KLB. (Musyafa Musa).
