Lasem – Masyarakat Desa Gedongmulyo Kecamatan Lasem terus bergerak memajukan sektor pariwisata. Setelah lebih dulu terkenal dengan Pantai Caruban, kini di kampung tersebut muncul lagi destinasi baru, Pantai Indah Layur.
Bernama Pantai Indah Layur, lantaran menyajikan panorama keindahan pesisir pantai utara dan kebetulan berada di Dusun Layur Desa Gedongmulyo, berdekatan dengan muara Sungai Bagan.
Ibarat sebagai adiknya Pantai Caruban, Pantai Indah Layur juga memiliki sejumlah potensi yang layak dikembangkan dan mulai ramai dikunjungi wisatawan, terutama pada hari Minggu.
Jepri, seorang warga Dusun Layur mengatakan awalnya Kades Gedongmulyo mencetuskan ide tersebut, kemudian didukung para pemuda. Upaya merintis Pantai Indah Layur akhirnya terwujud.
“Kebetulan pak Kades juga punya tanah bengkok di sekitar sini, lha para pemudanya juga semangat. Kira-kira sebulan ini, intensif ditata, “ ungkapnya.
Ia memperkirakan panjang garis Pantai Indah Layur 1 kilo meter lebih, sedangkan total luas area lahan mencapai 6 hektar lebih.
Saat ini akses jalan masuk menuju Pantai Indah Layur sudah ditata. Selain itu, terdapat area parkir, pintu masuk, taman, kursi santai di pinggir pantai, warung-warung pedagang, toilet dan Mushola.
Mengingat keterbatasan dana dari desa, sehingga pihaknya berupaya menggandeng investor yang mau diajak bekerja sama.
“Info dari pak Kades ya nyari-nyari, tapi belum dapat investor. Kalau dana desa kan memang sebatas kemampuan desa, “ imbuh Jepri.
Konsep pengembangan berikutnya adalah pembuatan kolam renang anak dan kolam pancing ikan. Ia optimis Pantai Indah Layur akan mampu bersaing dengan destinasi wisata pantai lainnya, karena lahan yang tersedia masih sangat luas.
“Di tengah itu ada dua lapangan volli, cuman sifatnya sementara, soalnya pas sedekah bumi kemarin dipakai untuk turnamen volli antar klub, “ terangnya.
Jepri menambahkan penghijauan penambahan pohon yang terus digalakkan, belakangan ini. Bahkan pengelola sedang membudidayakan benih pohon cemara, agar nantinya kawasan Pantai Indah Layur lebih rindang.
“Biji-biji cemara sudah ada, tinggal dioptimalkan pembenihannya. Yang pinggir pantai sudah ribuan bibit cemara ditanam. Hanya saja memang ukurannya masih kecil-kecil, jadi belum bisa untuk peneduh, “ pungkasnya. (Musyafa Musa).
