PWI n Friends Dijamu Persipu Punjulharjo, Pressure Luar Lapangan Yang Jarang Ditemukan
Tim PWI n Friends (hijau) foto bareng dengan tim Persipu Punjulharjo, sebelum pertandingan dimulai, Senin sore (23/05).
Tim PWI n Friends (hijau) foto bareng dengan tim Persipu Punjulharjo, sebelum pertandingan dimulai, Senin sore (23/05).

Rembang – Pertandingan sepak bola persahabatan di lapangan sepak bola Desa Punjulharjo, Rembang, Senin sore (23 Mei 2022), mempertemukan tim tuan rumah Persipu Punjulharjo dan tamunya, PWI n Friends.

Laga tersebut disemarakkan oleh suporter fanatik tuan rumah, puluhan emak-emak dengan menggunakan drum dan alat musik.

Memakai jersey MJB Property (pengembang tanah kapling dan perumahan terpercaya di Rembang) hijau-hijau ala Persebaya, tim PWI n Friends memberikan perlawanan sengit di babak pertama. Gantian saling serang, juga dipertontonkan para pemain Persipu. Namun sampai akhir babak pertama, kedudukan masih 0 – 0.

Saat jeda, tim bentukan wartawan, PWI n Friends meracik strategi sambil minum segarnya air Pelangi (HP 081 326 892 509).

Memasuki babak kedua, sama-sama terjadi perombakan pemain. M. Kurniawan, dari PWI n Friends mengaku pihaknya menyiapkan strategi bertahan, karena dominasi squad pemain muda Persipu Punjulharjo tak henti-hentinya menggerojok serangan.

Sampai laga usai, akhirnya masih tetap mempertahankan skor imbang 0 – 0.

“Kita hanya sesekali saja melakukan serangan balik. Untuk babak pertama kita lebih banyak menyerang, babak kedua kita fokus bertahan. Suporter tuan rumah juga memberikan pressure (tekanan) tersendiri dari luar lapangan, jarang-jarang ada suporter sebanyak itu, “ tutur Kurniawan, sembari menikmati mie goreng dari Kedai Kongkow di pinggir lapangan, usai pertandingan.

Kurniawan turut menyampaikan terima kasih kepada Kucek Laundry Penomenal Jl. Pemuda depan Dinas Pertanian Rembang, Play On Sport Video Shooting (HP 0823 0002 9155) dan Kang Poto Sport_Photography (HP 0896 0972 4798).

Sementara itu Anwar Kamil, mewakili tim Persipu Punjulharjo membenarkan dukungan suporter puluhan emak-emak tidak hanya berlangsung ketika pertandingan di kandang sendiri, tetapi juga saat tandang (away) keluar desa.

“Awalnya sejak Corona kemarin, banyak yang nganggur, karena wisata tutup. Hiburannya olahraga, ikut mendukung Persipu, jadi keterusan sampai sekarang. Peralatan drum, Karang Taruna dan masyarakat saling support “ ujarnya.

Menurut Kamil, Punjulharjo identik dengan wisata Pantai Karangjahe. Ia berharap melalui olahraga sepak bola, juga memberikan warna lain di kampungnya.

“Nggak cuman wisatanya yang maju, kita juga ingin olahraganya maju sebagai hiburan masyarakat. Untuk menyatukan warga, yang muda yang tua, biar nggak ada kesenjangan, “ imbuh Kamil.

Kamil menambahkan pertandingan melawan PWI n Friends berlangsung lancar dalam suasana fair play.

“Semoga kedepan bisa kita agendakan lagi mas, “ pungkasnya. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan