Mengukur Peluang, Mungkinkah Pelabuhan Rembang Untuk Angkutan Penumpang
Pelabuhan Rembang. (Foto atas) Aktivitas penyeberangan penumpang di salah satu pelabuhan (ayoindonesia).
Pelabuhan Rembang. (Foto atas) Aktivitas penyeberangan penumpang di salah satu pelabuhan (ayoindonesia).

Sluke – Hingga saat ini belum ada peluang, untuk menjadikan Pelabuhan Rembang Terminal Sluke sebagai pelabuhan angkutan penumpang/orang.

Anggota DPRD Jawa Tengah asal Kabupaten Rembang, Abdul Aziz mengatakan Pelabuhan Rembang berstatus pelabuhan pengumpan regional, yang kewenangannya berada di tangan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

“Meski pada awal pembangunan yang merintis Pemkab Rembang, tapi dari sisi kepemilikan itu milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, “ ujarnya.

Sejauh ini pelabuhan yang berada di Desa Sendangmulyo Kecamatan Sluke tersebut, baru berfungsi untuk bongkar muat barang antar pulau. Sedangkan angkutan penumpang belum, karena dari sisi pasar/bisnis, kurang memungkinkan.

“Selain bongkar muat barang, mestinya pelabuhan bisa dikembangkan. Tapi pemerintah maupun swasta, tampaknya hitung-hitungannya belum bisa masuk, kalau dipakai sarana angkutan penumpang, “ imbuhnya.

Aziz mengingatkan sebaiknya jangan buru-buru. Apalagi jika melihat sejumlah pelabuhan di Jawa Tengah yang membuka rute rintisan antar pulau, jumlah penumpangnya sedikit, sehingga untuk melangsungkan aktivitas kapal penyeberangan, pemerintah masih harus mengucurkan subsidi lumayan besar.

“Biasanya pemerintah yang menjadi awal motor penggerak, baik angkutan udara maupun laut. Kalau sudah jalan, baru swasta masuk. Pemerintah itu pun subsidinya nggak sedikit, “ tutur politisi PPP ini.

Ia mencontohkan Pelabuhan Kendal yang mencoba melakukan pengembangan angkutan penumpang antar pulau. Kemudian rute Pelabuhan Semarang – Karimunjawa seminggu sekali. Perkembangannya belum memuaskan, sehingga pemerintah harus membantu subsidi.

“Saya kira kita serahkan pada hukum bisnis saja ya. Kalau nantinya itu memang benar-benar dibutuhkan, pasti akan muncul. Mungkin sepi karena pandemi, kita lihat saja nanti setelah ada kelonggaran-kelonggaran bepergian, bagaimana progresnnya, “ tandas Aziz.

Menurut Aziz, lebih baik sejumlah persoalan lahan di Pelabuhan Rembang dituntaskan dulu, kemudian infrastruktur penunjang bongkar muat barang semakin ditingkatkan. Tujuannya, pelaku usaha lebih mudah memanfaatkan dan daerah bisa memperoleh pemasukan.

Setelah masalah itu beres, baru berpikir pada pengembangan kedepan. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan