Buka Data Yang Sudah Divaksin, Waduh Rembang Kok Gini !!!Memprihatinkan
Sarwoko Mugiyono dari Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang saat talk show di Radio R2B. (Foto atas) Wartawan R2B, Musyafa Musa menunjukkan surat keterangan sudah divaksin untuk yang ke-2, beberapa waktu lalu.
Sarwoko Mugiyono dari Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang saat talk show di Radio R2B. (Foto atas) Wartawan R2B, Musyafa Musa menunjukkan surat keterangan sudah divaksin untuk yang ke-2, beberapa waktu lalu.

Rembang – Pihak Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Rembang mengakui program vaksinasi Covid-19 belum berjalan maksimal. Padahal upaya ini menjadi salah satu cara untuk mengakhiri pandemi.

Kepala Seksi Promosi Kesehatan Dan Pemberdayaan Kesehatan DKK Rembang, Sarwoko Mugiyono, dalam talk show di Radio R2B Rembang, Kamis pagi (08 April 2021) membeberkan data sasaran vaksin tenaga kesehatan 2.488 orang, suntikan pertama sebanyak 2.183 (87,74 %) dan suntikan kedua 2.153 (86,54 %).

Kemudian vaksinasi untuk petugas publik, dari total sasaran 39.232 orang, saat suntikan pertama baru menjangkau 8.609 orang (21,94 %), suntikan kedua 2.971 orang (7,57 %).

Selanjutnya vaksinasi untuk Lansia, sasaran 62.544 orang, untuk suntikan pertama diikuti 8.624 orang (13,79 %), sedangkan suntikan kedua baru 51 orang (0,08 %).

Padahal vaksinasi dianggap bekerja sempurna, apabila selesai suntikan kedua. Menurutnya, jeda waktu antara suntikan pertama dan kedua, kalau dulu 14 hari. Kali ini ada perubahan 28 hari.

“Kalau dua kali itu, baru vaksinasi sempurna. Yang dinyatakan sudah vaksin ya yang sudah dua kali itu. Ternyata Masih kurang cukup banyak, “ beber Sarwoko.

Sarwoko berharap masyarakat yang sudah disuntik pertama, untuk sudi datang lagi ke Puskesmas menjalani suntikan kedua. Mengingat suntikan pertama, sifatnya baru merangsang kekebalan sekira 30 an %. Setelah itu disempurnakan pada suntikan kedua.

Meski sudah dua kali vaksin, itu pun jangan sampai mengabaikan protokol kesehatan, semisal tidak lagi mengenakan masker.

“Kita yang sudah dua kali vaksin juga nggak boleh egois, soalnya belum semua warga divaksin, sehingga kekebalan komunitas belum terpenuhi, “ tandasnya.

Dinas Kesehatan sudah mencermati beragam kendala yang muncul di lapangan, kenapa program vaksinasi belum sesuai target. Faktor tertinggi ketakutan warga, kemudian karena sakit atau tidak memenuhi syarat divaksin, keterbatasan sumber daya manusia (SDM) dan perubahan kebijakan dalam menentukan prioritas oleh pemangku kepentingan.

Pihaknya akan terus berupaya menggencarkan sosialisasi bahwa vaksinasi aman dan demi kepentingan bersama.

“Kami akan terus meyakinkan masyarakat. Makanya ayo kita sukseskan bareng-bareng, “ pungkas Sarwoko. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan