Rembang – Universitas Diponegoro (Undip) di Rembang, baru siap membuka tambahan dua jurusan, setelah mereka mempunyai gedung kampus di sebelah utara Gelanggang Olahraga (GOR) Mbesi, pinggir Jl. Rembang – Blora, hibah dari Pemerintah Kabupaten Rembang.
Bupati Rembang, Abdul Hafidz menuturkan hasil koordinasi terakhir, Undip di Rembang akan mendapatkan jurusan administrasi negara dan kesehatan masyarakat pada tahun 2020 ini, melengkapi jurusan yang sudah ada sebelumnya, Manajemen Perusahaan. Sedangkan jurusan teknologi informasi (IT), Undip menyampaikan belum siap. Tapi akan menjadi bahan usulan pada periode berikutnya.
“Komitmen Undip selama 3 tahun, akan diberi 10 jurusan. Kan luar biasa. Ini ada 2 yang siap ditambah, kalau IT tetap akan kita usulkan lagi nanti, “ kata Bupati.
Upaya mendatangkan Undip ke Rembang, karena Pemkab ingin mengejar ketertinggalan kualitas sumber daya manusia (SDM). Meski sudah ada sejumlah kampus, namun menurutnya masih kurang. Maka setelah Undip beroperasi di kampus baru, ia mengajak masyarakat untuk ikut menyampaikan kepada warga lain, tak perlu jauh-jauh kuliah keluar daerah.
“Kita nggak boleh ketinggalan dengan daerah-daerah lain. Memang sudah ada STAI Al Anwar, STAI Al Kamal, YPPI, AKSI, tapi rasanya masih kurang. Makanya saya datangkan Undip, “ tandasnya.
Meski beberapa waktu lalu sempat menuai protes dari sejumlah kalangan, Hafidz menyebut keberadaan Undip di Rembang patut disyukuri. Pemkab tak hanya menyediakan tanah hibah seluas 15 hektar, tetapi juga percepatan pembangunan kampus, dengan anggaran Rp 10 Milyar. Hal itu selaras dengan program pemerintah pusat, yang memajang slogan SDM Unggul, Negara Maju.
“Alhamdulilah gedung Undip sudah jadi, insyaallah bulan-bulan ini akan diresmikan, “ terang Bupati.
Ketua Komisi IV DPRD Rembang, Nasirudin menganggap sah-sah saja Pemkab mempunyai kebijakan semacam itu. Tapi mestinya daerah setempat juga mendapatkan keuntungan yang setimpal, setelah melepaskan tanah hibah 15 hektar dan dana pembangunan kampus Rp 10 Milyar.
“Kalau nggak ada konsep yang jelas, Rembang dapat apa setelah mengeluarkan aset sebesar itu, ya saya kira nggak sebanding. Apalagi jika warga sini sulit masuk Undip karena biaya tinggi, tujuan meningkatkan SDM sulit tercapai, “ tandasnya. (Musyafa Musa).