Rembang – Pabrik sepatu di sebelah timur Embung Rowosetro, Jl. Rembang – Pamotan, yang semula didirikan oleh investor dari Korea Selatan, PT Sengdam Jaya Abadi, saat ini statusnya dijual kepada pihak lain, dan jatuh ke tangan PT Parkland World Indonesia atau PWI, yang terkenal menjadi pembuat sepatu merek Adidas.

Bupati Rembang, Abdul Hafidz menyampaikan masalah tersebut di sela-sela menerima kunjungan pengurus baru Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kab. Rembang, di ruang kerjanya, kompleks Gedung Setda Rembang, hari Selasa (29 Oktober 2019).

Hafidz mengaku agak kecewa, lantaran PT. Sengdam Jaya Abadi sejak awal tidak mau terbuka menyangkut investasinya di Kabupaten Rembang. Ketika manajemen pabrik merekrut 1.200 orang karyawan, justru status pabrik dijual. Namun yang melegakan, pembelinya saat ini dianggap lebih berpengalaman di bidang industri sepatu.

Informasi yang ia terima, setelah pabrik diambil alih, jumlah pekerja yang bekerja pada kisaran 840 an orang.

“Group Adidas ini menurut info yang saya terima lebih baik, dari sisi kesejahteraan, fasilitas dan pemasaran, mereka menguasai. Kemarin itu sebelum pabrik dijual, mau rekrut 2 ribu orang. Lhah baru dapat 1.200 orang, berhenti di tengah jalan. Kalau sekarang yang beroperasi, baru 840 pekerja, “ tuturnya.

Abdul Hafidz merasa perlu menyampaikan kepada masyarakat, karena pabrik sepatu diharapkan mampu menyerap pengangguran, sekaligus daya ungkit bagi pertumbuhan ekonomi daerah.

Bupati menambahkan meski pindah status kepemilikan, namun pihaknya akan berusaha mengawal, supaya perekrutan tenaga kerja tetap memprioritaskan tenaga lokal, utamanya dari desa-desa ring 1 sekitar pabrik.

“Di pabrik tersebut, tiap 1 unit bangunan produksi mampu menampung kapasitas 3 ribu orang pekerja. Sekarang terdapat 4 bangunan. Kalau tenaga skill nggak intervensi, meski ada porsinya. Tapi yang non skill, harus diutamakan tenaga lokal, “ imbuhnya.

Dikutip dari laman Kementerian Perindustrian, PT Parkland World Indonesia ternyata juga berasal dari Korea Selatan. Mereka sudah lebih dulu mendirikan sejumlah pabrik sepatu di Indonesia. Semisal di Tangerang dan Serang Provinsi Banten, serta Jepara, Jawa Tengah. (Musyafa Musa).