Bulu – Pemerintah Desa Warugunung, Kecamatan Bulu menggelontorkan dana Rp 136 Juta, sebagai salah satu upaya mengurangi dampak kesulitan air bersih, akibat musim kemarau. Dana dari desa setempat, kemudian ditopang anggaran dari Pemerintah Kabupaten Rembang yang nilainya juga sama Rp 136 Juta.
Kepala Desa Warugunung, Kecamatan Bulu, Temok mengatakan total dana Rp 272 Juta tersebut digunakan untuk membuat sumur bor, yang nantinya akan dialirkan ke rumah – rumah warga. Lokasi pengeboran sumur berada di luar kampung, tepatnya Desa Cabean Kidul. Proses pengeboran hari Kamis (26 Juli 2018) masih terus berlangsung. Kalau semua tahapan lancar, diperkirakan air dapat dialirkan sekira akhir bulan Juli – Agustus mendatang.
“Dananya dari desa dan kabupaten. Sumber air nanti ditarik, kemudian ditampung dan dialirkan ke warga. Lokasi pengeboran di luar kampung, karena sumbernya yang lumayan di situ. Kata pekerjanya sich keluar besar, “ jelasnya.
Temok menambahkan kampungnya dihuni 484 kepala keluarga, sedangkan yang sudah mempunyai jalur instalasi air sendiri menggunakan mesin pompa, baru 150 an KK. Artinya, mayoritas warga masih kesulitan mencari air bersih, terutama ketika musim kemarau panjang.
“Jadi ada warga yang nyalur tetangga kanan kiri, yang sudah punya pam pribadi. Kan mereka rata – rata ambil dari tanah sendiri. Pokoknya saling bantu. Tapi setelah kemarau ini, yang nyalur ya diputus sementara. Soalnya debet air merosot, “ imbuh Temok.
Sementara itu, Kepala Seksi Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rembang, Ahmad Makruf menyatakan pihaknya mulai hari Kamis (26/07) menyalurkan bantuan air bersih ke sejumlah desa. Salah satunya Desa Warugunung, Kecamatan Bulu. Selain itu, Desa Sambong Kecamatan Sedan, Desa Banggi Petak dan Gunungsari di Kecamatan Kaliori, serta Desa Sumber Kecamatan Sumber. (MJ – 81).
