

Lasem – Sekolah menerapkan perubahan posisi kursi tempat duduk siswa, untuk menghindari fenomena rebutan bangku pada hari pertama tahun ajaran baru sekolah.
Di SD N Karangturi, Kecamatan Lasem misalnya, tidak ada siswa yang sengaja berangkat Senin pagi dini hari (16/07), demi mendapatkan bangku paling depan. Mereka masuk sekolah seperti hari – hari biasa.
Kepala SD N Karangturi, Kecamatan Lasem, Cuk Dwi Santoso menjelaskan setiap 1 bulan sekali, pihaknya melakukan perubahan posisi kursi siswa. Bahkan kalau perlu, cat dinding bangunan ruang kelas diganti, dalam waktu tertentu. Tujuannya, supaya siswa tidak merasa bosan.
“Kalau posisi tempat duduk nggak berubah, nanti khawatir sama syaraf mata siswa. Jadi harus digeser – geser. Yang depan ke belakang, begitu pula sebaliknya. Cat dindingpun setahun sekali mesti diganti, biar nggak bosen. Yang namanya sekolah kan juga pelayan masyarakat, “ jelasnya.
Cuk Dwi Santoso menambahkan perubahan tidak hanya dilakukan untuk tempat duduk siswa, tetapi juga guru. Guru yang biasa dirolling adalah kelas III dan kelas V. Menurutnya, tanggung jawab guru paling berat ketika mengajar siswa kelas ganjil, meliputi kelas I, III dan kelas V. Ia beralasan kelas I merupakan kelas dasar, kemudian kelas III persiapan menuju kelas IV, manakala siswa mulai banyak mengikuti kegiatan lomba. Sedangkan kelas V, persiapan siswa menuju kelas VI dan akhirnya bermuara pada kelulusan.
“Saya jadi guru sudah 37 tahun. Yang saya rasakan, siswa kelas I, III dan V butuh perhatian khusus. Kelas V ini guru dituntut memberikan bekal lebih, sifatnya memperkuat siswa memiliki rasa tanggung jawab. Begitu masuk kelas VI, tinggal memantapkan, “ imbuh Cuk Dwi.
Pada hari pertama masuk sekolah, siswa tidak langsung mendapatkan pelajaran. Mereka lebih dulu mendapatkan materi pengenalan sekolah selama 3 hari. Salah satunya membentuk susunan pengurus di kelas masing – masing. (MJ – 81).