

Rembang – Dewan Pengurus Daerah Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (DPD Perhiptani) Kabupaten Rembang, menggelar Musyawarah Daerah (Musda) di Fave Hotel, hari Selasa (06 Agustus 2024).
Kepala Dinas Pertanian Dan Pangan Kabupaten Rembang, Agus Iwan Haswanto menyoroti fenomena sektor pertanian yang semakin rapuh belakangan ini.
Salah satu indikatornya, impor bahan pangan dari negara lain ke Indonesia, masih terus terjadi.
“Banyak ahli pertanian sekarang, guru besar, doktor, profesor di bidang pertanian, bukannya pertanian semakin kuat, tapi kita dihadapkan kondisi pertanian kian melemah,” ujarnya.
Ia mengajak peran Perhiptani kedepan semakin dioptimalkan, untuk membantu para petani, sehingga terus berinovasi dan memiliki daya saing.
“Kondisi ini menjadi PR kita, terutama Perhiptani sebagai garda terdepan pendamping petani,” imbuh Agus.
Ketua DPW Perhiptani Provinsi Jawa Tengah, Warsana menegaskan Perhiptani merupakan organisasi independen dan tidak ada keterkaitan dengan partai politik tertentu.
“Kita bebas obyektif dan tidak memihak salah satu golongan. Di dalam menyuarakan pendapat, bebas. Apa yang menjadi keinginan penyuluh, bisa tersampaikan. Termasuk keinginan peningkatan kesejahteraan para penyuluh,” tandasnya.
Ketua Perhiptani Yang Baru
Dalam Musda tersebut, pemilik hak suara berjumlah 20. Rinciannya, setiap Balai Penyuluh Pertanian (BPP) di tingkat kecamatan mempunyai 1 suara, sehingga ada 14.
Sisa 6 suara, dimiliki para kepala bidang (Kabid) di instansi Dinas Pertanian Dan Pangan.
Setelah melalui proses pemilihan, akhirnya terpilih Ketua DPD Perhiptani Kabupaten Rembang periode 2024 – 2029, Fitra Margi Nugroho, Koordinator BPP Kecamatan Sedan, mengalahkan 7 kandidat lainnya.
Fitra Margi menggantikan Sutarwi, Ketua Perhiptani Kabupaten Rembang dua periode. Sutarwi yang juga Koordinator BPP Kecamatan Kaliori, akan memasuki masa purna tugas. (Musyafa Musa).