Kaliori – Semangat gotong royong di tengah masyarakat yang semakin memudar, menjadi keprihatinan banyak pihak. Termasuk dari jajaran Pemerintah Kabupaten Rembang.

Fenomena tersebut disikapi dengan menggelar Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) yang dipusatkan di halaman Madrasah Diniyah Miftahul Ulum Desa Babadan Kecamatan Kaliori, Sabtu pagi (28 April 2018).

Camat Kaliori, Mustolih mengungkapkan semula keadaan halaman Madrasah Diniyah Miftahul Ulum cukup memprihatinkan. Setelah diuruk tanah 35 rit, tiap malam masyarakat bergotong royong meratakan tanah, hingga sekarang kondisinya jauh lebih baik. Hal itu membuktikan masih ada harapan, kegotongroyongan kedepan bisa terus dipupuk.

“Awalnya tempat ini tidak layak, ditempati kursi saja, ngglempang. Setelah diuruk 35 rit truk, warga gotong royong meratakannya. Jadi gotong royong ini masih didukung warga. Muda – mudahan setelah bulan bakti ini, masyarakat menjadi semakin giat dan guyup rukun melaksanakan gotong royong, “ ucap Mustolih.

Bupati Rembang, Abdul Hafidz yang hadir dalam kegiatan tersebut menyampaikan pembangunan harus diletakkan pada fondasi budaya, agar lebih kokoh. Gotong royong merupakan salah satu budaya masyarakat Indonesia. Jika lestari, maka akan memperkuat pembangunan serta menjaga persatuan bangsa.

“Pemerintah berkepentingan dalam bulan bakti gotong royong, agar budaya ini terus berlanjut. Gotong royong mampu menyatukan anak bangsa, sebagaimana diajarkan oleh Bung Karno dulu. Intinya jangan tercerai berai, lha salah satu kuncinya lewat gotong royong, “ beber Hafidz.

Bulan bakti gotong royong masyarakat di Desa Babadan ini dibarengkan dengan Hari Kesatuan Gerak PKK. Diharapkan kader PKK tingkat desa lebih giat menjalankan program – program pokok PKK, yang di dalamnya juga kental dengan semangat gotong royong. (MJ – 81).