
Rembang – Jembatan penghubung antara Dusun Kandangsapi Desa Sekarsari Kecamatan Sumber Kabupaten Rembang dengan Desa Manjang Kecamatan Jaken Kabupaten Pati, hanyut terbawa derasnya luapan air Sungai, Minggu malam (26/10).
Sukarjana, seorang perangkat desa Sekarsari Kecamatan Sumber mengatakan jembatan tersebut hanyut akibat banjir besar, sudah dua kali ini.
“Sudah dua kali mas. Yang pertama dibuat dari bambu, hanyut. Setelah itu, dibuat dengan kayu, hasil dari iuran masyarakat. Debit arus sungainya sangat besar, jembatan hanyut,” ujarnya.
Sukarjana menambahkan kondisi itu berdampak pada kesulitan akses transportasi warga yang akan menuju ke Kabupaten Pati maupun sebaliknya.
Meskipun hanya bisa dilewati kendaraan roda dua, namun fungsinya tergolong sangat penting, untuk menunjang aktivitas masyarakat.
“Ini kan perbatasan Kabupaten Rembang dan Kabupaten Pati. Biasanya kita kalau mau ke Pasar Ngulaan, ya lewat jembatan situ. Begitu pula sebaliknya, warga Manjang yang mau ke Pasar Kedungasem Sumber, selalu menggunakan jembatan tersebut,” imbuh Sukarjana.
Ia berharap ada bantuan dari pemerintah, agar bisa mendirikan kembali jembatan tersebut. Untuk kemungkinan solusi lain, nantinya akan dimusyawarahkan antar masyarakat dua desa.
“Kelanjutannya kita rembug sama warga, enaknya gimana. Kalau dari saya pribadi ya memohon, kalau misalkan ada bantuan dari kabupaten untuk mendirikan jembatan, tentu sangat berterima kasih mas,” pungkasnya.
Pembelajaran Siswa
Sebelumnya, banjir besar menerjang sejumlah lokasi di Kecamatan Sumber dan Kecamatan Kaliori sejak Minggu sore.
Setelah itu pada Senin pagi (27/10), limpasan air Sungai Randugunting mengarah ke Desa Tambakagung, Tunggulsari Kec. Kaliori dan sekitarnya.
Kepala Bidang Kedaruratan, Logistik Dan Rehabilitasi Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rembang, Puji Widodo mengimbau masyarakat mewaspadai potensi cuaca ekstrim, agar selalu siap siaga.
“Bagi masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana, baik rawan banjir maupun tanah longsor, untuk selalu siap siaga,” tandas Puji.
Puji menambahkan Kepala BPBD sampai Senin dini hari memimpin langsung pantauan banjir. Termasuk pembersihan sampah yang menyumbat aliran sungai di jembatan perbatasan Desa Pengkol dan Banggi Petak, dengan mengerahkan alat berat.
Air Sungai yang sempat meluap, akhirnya bisa lebih lancar.
Pantauan di sekolah SMP N 1 Sumber yang sempat terkena banjir, Senin pagi siswa tetap masuk seperti biasa.
Yayuk Budi Lestari, guru SMP N 1 Sumber menuturkan pada jam pertama, siswa melakukan kerja bhakti pembersihan sisa banjir. Setelah itu, baru dilanjutkan kegiatan belajar mengajar.
“Jam pertama siswa dan bapak ibu guru kerja bhakti, selanjutnya jam kedua baru mulai pembelajaran,” ungkapnya. (Musyafa Musa).

