Dinkes Ungkap Hasil Pengecekan, SPPG Angkat Bicara (MBG Ditolak SMP N 5 Rembang)
Pihak SPPG Mondoteko memberikan tanggapan. (Foto atas) Pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang mengecek MBG di SMP N 5 Rembang.
Ahli gizi dan Kepala SPPG Mondoteko memberikan tanggapan. (Foto atas) Pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang mengecek MBG di SMP N 5 Rembang.

Rembang – Satuan Tugas Makan Bergizi Gratis (Satgas MBG) Kabupaten Rembang menindaklanjuti aduan terkait menu makan bergizi gratis (MBG) di SMP Negeri 5 Rembang, Rabu (01 Oktober 2025).

Hal itu menyusul menu nasi kuning yang dianggap ada tanda-tanda basi, sehingga ditolak oleh pihak sekolah demi keamanan murid.

Perwakilan Satgas MBG Kabupaten Rembang yang juga Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan, Maria Rehulina, menyampaikan meski makanan belum menunjukkan tanda-tanda basi, namun tetap berisiko.

“Tadi sudah diicipi, rasanya belum basi. Tapi tetap berisiko, terutama dari tekstur nasinya. Seharusnya tidak berair. Mengingat jadwal makan siswa adalah pukul 11.20 WIB saat istirahat, kita tidak bisa memastikan kondisinya saat itu,” terang Rehulina, yang juga Ketua Tim Gerak Cepat Penanggulangan KLB dan Wabah Dinas Kesehatan Rembang.

Wakil Kepala SMPN 5 Rembang, Indri Lestari, menyatakan pihak sekolah mengembalikan semua porsi MBG sebanyak 763 ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Mondoteko, sebelum dikonsumsi siswa.

“Kami sebagai Satgas MBG sekolah memeriksa dulu. Setelah dicek, nasinya berair, kemudian dicicipi dan dari rasa juga sudah ada yang terasa kurang enak. Maka kami putuskan untuk dikembalikan,” ujar Indri.

Menu MBG yang dipulangkan kembali ke dapur SPPG Mondoteko (Jalan Cinta), selanjutnya dimakan beramai-ramai oleh warga maupun pengendara ojek online.

Dari video yang beredar, beberapa warga menyebut nasi kuning tidak basi, tapi teksturnya lembek.

“Mungkin kebanyakan air juga bisa, kebanyakan santan juga bisa. Tekstur nasinya aja yang lembek, tapi aman,” ungkapnya.

Lanjut Atau Putus

Kepala SPPG Mondoteko, Riyaduz Sholikin menyatakan nasi kuning tidak basi, tapi sedikit lembek. Pihaknya melayani 14 sekolah dan yang menolak hanya 1 sekolah.

“Berbarengan distribusi dengan SMP N 6 Rembang, diterima dengan baik. Keluhan lain nggak ada. Mungkin rasa. Kalau tambahan perasa, kita nggak berani,” ujarnya.

Riyaduz menambahkan setelah penolakan ini, perlu dikoordinasikan dengan pihak SMP N 5, penyaluran MBG akan dilanjutkan atau tidak.

“Ini mau dilanjut atau mau putus MoU, terkait adanya seperti ini,” imbuh Riyaduz.

Salma Ajilaeni, ahli gizi di SPPG Mondoteko menyebut pihaknya setiap hari menangani 3.200 porsi MBG. Ia memastikan kualitas makanan saat diterima penerima manfaat, masih dalam kondisi layak.

“Termasuk yang nasi kuning tadi, kita tidak menggunakan santan, untuk menghindari cepat basi,” bebernya.

Meski demikian, pihak SPPG berjanji akan terus mengevaluasi, guna perbaikan kedepan. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan