Pasca Tembakau Kebanjiran Di Kab. Rembang, Petani Kerja Keras Lakukan Cara Ini
Petani di Desa Suntri Kecamatan Gunem merawat tanaman tembakaunya yang sempat terendam air.
Petani di Desa Suntri Kecamatan Gunem merawat tanaman tembakaunya yang sempat terendam air.

Gunem – Para petani tembakau di Kecamatan Gunem harus bekerja keras, setelah tanaman mereka terendam air akibat intensitas curah hujan cukup tinggi, dalam waktu 10 hari terakhir.

Gunanto, seorang petani tembakau di Desa Suntri Kecamatan Gunem mengatakan saat hujan deras menggenangi lahannya, usia tanaman tembakau baru sekira 1 Minggu.

“Tanaman masih kecil-kecil, pendek-pendek mas, sempat tergenang. Kalau awal tanam, harapannya sich jangan banyak hujan, tapi mau bagaimana lagi,” tuturnya, Senin (02 Juni 2025).

Banyaknya genangan air membuat akar tanaman membusuk, sehingga kalau terlalu lama, tanaman akan mati.

Untuk mengurangi resiko tersebut, Gunanto memilih mencangkuli lahannya, supaya cepat kering dan tanaman bisa selamat.

“Mumpung panas, saya dangir, biar cepet kering. Kemarin-kemarin, banyak petani yang terpaksa mengganti tanaman baru, sampai bingung cari bibit,” imbuh Gunanto.

Luas Lahan

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Dan Pangan Kabupaten Rembang, Agus Iwan Haswanto mengakui banyaknya tanaman tembakau rusak terendam air.

“Bahkan ada yang mengulang 2 sampai 3 kali,” ujarnya.

Ia menyarankan petani sejak awal mengolah lahan, antisipasi dengan meninggikan gulutan, sehingga kalau hujan deras, aliran air lebih lancar.

“Umumnya petani tidak menyiapkan drainase atau saluran pembuangan yang cukup. Dengan drainase, pembuangan airnya akan lebih cepat dan dapat mengurangi resiko,” imbuh Agus.

Agus menyebut data luas lahan tembakau se-Kabupaten Rembang per bulan Juni 2025 mencapai 3.859 hektar, dengan jumlah tanaman terdampak banjir seluas 163,5 hektar. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan