
Rembang – Kurikulum berbasis cinta menjadi langkah menarik, untuk mengembangkan pendidikan di madrasah lebih berkualitas.
Anggota Komisi VIII DPR RI yang membidangi agama, sosial, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, Sri Wulan menyampaikan hal itu saat menghadiri seminar penguatan tata kelola dan layanan pendidikan Islam di Hotel Aston Inn, Selasa sore (21 Oktober 2025).
Sri Wulan menyebut bahwa kurikulum berbasis cinta memberikan layanan yang humanis kepada anak didik madrasah, dengan mengedepankan perasaan dan memanusiakan manusia.
“Mendidik dengan hati, nggak ada jeda antara guru dan siswa. Tapi ayo kita sama-sama, dengan perasaan cinta itulah murid diharapkan bisa lebih gampang menerima ilmu yang diajarkan dari guru-gurunya,” ujar Sri.
Anggota DPR dari Desa Dukuhmulyo Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati ini menambahkan pihaknya bekerja sama dengan sejumlah pihak mengadakan seminar penguatan tata kelola dan layanan pendidikan Islam, untuk menambah pengetahuan guru-guru madrasah.
“Kita ngobrol soal pendidikan Islam, bersama dengan UIN Salatiga dan Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI. Beliau-beliau memberikan informasi yang luar biasa kepada temen-temen bapak/ibu guru madrasah. Semoga kedepan lebih bersemangat lagi,” tandasnya.
Selama kegiatan tersebut, sejumlah pemateri lebih banyak memaparkan tentang ide-ide, menyangkut kolaborasi menuju layanan berkualitas.
Para guru juga dilibatkan untuk menyampaikan gagasan mereka. (Musyafa Musa).

