Tanam Benih Organik Ditutup Cup Minuman, Ohh…Ternyata Ini Fungsinya
Pendamping, Maemun Abdul Hanan memberikan pengarahan kepada siswa SD N 2 Gunem. (Foto atas) Usai menanam benih, siswa menutupnya dengan cup minuman yang dilubangi bagian atasnya.
Pendamping, Maemun Abdul Hanan memberikan pengarahan kepada siswa SD N 2 Gunem. (Foto atas) Usai menanam benih, siswa menutupnya dengan cup minuman yang dilubangi bagian atasnya.

Gunem – SD Negeri 2 Gunem menjadi salah satu sekolah yang lolos Adiwiyata tingkat nasional.

Kepala SD N 2 Gunem, Ismangun menjelaskan setelah maju ke tataran nasional, pihaknya menggencarkan sejumlah inovasi, untuk mewujudkan lingkungan sekolah yang lebih asri dan hijau.

Menurut Ismangun, inovasi harus berbeda dibandingkan dengan sekolah-sekolah lain.

“Perlu ada inovasi unggulan. Makanya kami menggandeng mas Maemun untuk ikut mendampingi, sehingga program yang kita rencanakan, dapat berjalan dengan baik,” kata Ismangun.

Sementara itu, Maemun Abdul Hanan, selaku pendamping SD N 2 Gunem mengungkapkan salah satu kegiatan yang digelar adalah karya bhakti siswa kelas 6.

“Anak-anak sebelum melampaui kelulusan, ada ujian praktek berupa karya bhakti. Pelaksanaannya di dua lokasi, yakni di dalam sekolah dan di luar sekolah, itu dinilai guru,” bebernya.

Bentuk karya bhakti berupa menanam jenis tanaman pangan secara organik, dengan menggunakan Biosaka dan N Level-1.

Maemun memperinci dalam karya bhakti ini siswa mencangkul tanah, menumpahkan kotoran hewan ke dalam lubang yang sudah diberi N Level-1, menanam benih, menutup benih yang ditanam dengan menggunakan cup minuman yang ujungnya dilubangi, serta menutup lingkaran luar bagian bawah cup dengan tanah.

“Menutup benih dengan cup, tujuannya untuk melindungi proses tumbuh kembang benih dari kemungkinan dimakan jangkrik, orong-orong maupun jenis serangga lain. Saat benih tumbuh, daunnya akan keluar dari lubang di ujung atas cup,” pungkas Maemun.

Setelah ditutup, benih tanaman disiram air berbahan Biosaka (hasil remasan berbagai jenis rumput/daun tanaman).

Teknik biosaka ini diyakini mampu melindungi tanaman dari serangan hama dan penyakit, sekaligus mengurangi penggunaan pupuk. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan