“Sudah Lama Berjualan, Mungkin Pas Apese…”
Polisi berada di TKP SD N Ketanggi Rembang, Kamis (25/04).
Polisi berada di TKP SD N Ketanggi Rembang, Kamis (25/04).

Rembang – Peristiwa dugaan keracunan yang menimpa 30 an siswa SD N Ketanggi Rembang, masih dalam penyelidikan polisi.

Kaur Binops Satuan Reserse Dan Kriminal Polres Rembang, Iptu Widodo Eko Prasetyo menjelaskan pihaknya sudah menggelar olah TKP dan meminta keterangan saksi.

Selain itu, sampel makanan ringan Makaroni juga diamankan, untuk selanjutnya diperiksa oleh pegawai Dinas Kesehatan.

“Sample Makaroni sudah kita bawa, selanjutnya ditindaklanjuti oleh Dinas Kesehatan,” tuturnya.

Berdasarkan informasi dari Dinas Kesehatan, untuk mengetahui sample makaroni mengandung bahan berbahaya atau tidak, butuh waktu sekira 2 Minggu.

“Kan dicek dulu di laboratorium, jadi tidak bisa langsung disimpulkan,” terang Widodo.

Kepala SD N Ketanggi, Rembang, Sukatmi kepada wartawan mengaku terkejut atas kejadian itu.

Kalau arahnya Makaroni, pedagang di kantin sekolah sudah setahun terakhir menjual Makaroni dan baru kali pertama ini ada kejadian puluhan anak mengalami mual-mual dan pusing kepala.

“Jualannya sudah lama, kalau jual Makaroni satu tahunan. Baru kali ini ada kejadian, mungkin pas apese (sialnya) pak,” ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, 30 an anak SD N Ketanggi mengalami mual dan pusing, setengah jam usai jajan Makaroni di kantin sekolah pada saat jam istirahat, Kamis pagi (25/04). Paling banyak adalah pelajar kelas 5.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Setelah mendapatkan perawatan di Puskesmas Rembang II, semuanya diperbolehkan pulang. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan