

Bulu – Sekira 200 an perempuan kader PDI Perjuangan, Sabtu malam (20/04) menyerukan pernyataan sikap, menjelang pembacaan putusan sengketa Pemilu Presiden di Mahkamah Konstitusi (MK), hari Senin 22 April 2024.
Tampak pula kader dan anggota DPRD PDI P dari Kabupaten Rembang, Blora, Pati, Kudus, Jepara, Grobogan dan Demak memadati lokasi, sejak pukul 7 malam.
Mereka membacakan lima butir pernyataan sikap di joglo dekat makam RA Kartini, dengan dipimpin Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Kesehatan, Perempuan Dan Anak, Sri Rahayu (Yayuk).
Pernyataan sikap tersebut diantaranya :
- Menjunjung tegaknya Pancasila dan UUD 1945.
- Mewujudkan akhlak yang nasionalis – religius, jujur, dalam kesetaraan dan kemandirian.
- Berpartisipasi aktif dalam terciptanya masyarakat yang patuh hukum dan beretika mulia.
- Menolak segala bentuk kekerasan, termasuk kebijakan dan langkah politik yang mengaburkan makna demokrasi Pancasila, yaitu politisasi SARA dan gender.
- Mendorong terus peningkatan partisipasi politik perempuan dalam konsolidasi demokrasi
Sri Rahayu mengatakan sebelum menyerukan pernyataan sikap, pihaknya lebih dulu menggelar do’a tahlil dan tabur bunga di makam RA Kartini.
Ia berharap sengketa Pilpres di MK akan menghasilkan putusan yang bisa menerangi penegakan hukum dan demokrasi di Indonesia.
“Memberikan support dan semangat agar tanggal 22 April, keputusan MK terkait Pilpres, muda-mudahan menjadi putusan yang habis gelap terbitlah terang,” tandasnya.
Sri menambahkan perempuan PDI P juga mendukung langkah Ketua Umum Megawati Soekarno Putri yang melayangkan pernyataan kepada MK (Amicus Curiae). Ia menyebutnya sebagai suara Kartini abad ini.
Tanpa landasan etika, moral dan keteladanan pemimpin, menurutnya akan semakin mudah memanipulasi hukum.
“Ini bukan hanya untuk kepentingan beliau saja, tapi apa yang disampaikan bu Mega demi cahaya terang untuk bangsa Indonesia kedepan,” imbuhnya.
Selain pernyataan sikap, Sri Rahayu juga membagikan buku “The Brave Lady” yang mengangkat sosok Megawati Soekarno Putri ketika memimpin Kabinet Gotong Royong. Baginya, Megawati adalah perempuan berprinsip yang mewarisi jiwa semangat RA Kartini. (Musyafa Musa).