Rembang – Hanya dalam hitungan jam, kuota balik gratis yang disediakan Kementerian Agama RI langsung ludes.
Untuk Eks Karesidenan Pati misalnya, 3 bus dengan kapasitas 146 penumpang, sudah diserbu pendaftar, tak berselang lama setelah program “Balik Kerja Bareng Kemenag Jateng” diumumkan.
Tiga bus diberangkatkan oleh Wakil Bupati, M. Hanies Cholil Barro’ dari depan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rembang, Jum’at pagi (19 April 2024).
Gus Hanies, sapaan akrab Wakil Bupati mengatakan kalau program mudik gratis, sudah banyak yang menyelenggarakan. Tapi untuk balik gratis, menurutnya baru kali pertama berlangsung di Rembang.
“Langkah Kemenag patut dicontoh, apalagi peminatnya juga sangat banyak. Semoga Pemkab Rembang tahun depan bisa mengadakan mudik gratis maupun balik gratis,” tandasnya.
Adik dari Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas ini menambahkan biasanya pemudik ketika pulang ke kampung halaman, membawa banyak bekal, karena sudah dikumpulkan dari daerah perantauan.
Tapi begitu akan balik bekerja, terkadang harus pinjam uang atau bahkan menggadaikan barang. Maka dengan balik gratis ini, ia berharap akan meringankan beban masyarakat.
“Kalau mau mudik, bekal mungkin banyak. Tapi kalau dari daerah mau balik ke Jakarta, bahasanya orang Rembang gresek-gresek dulu. Nah..ini kita fasilitasi gratis,” imbuh Gus Hanies.
Seorang warga Sedan, Rembang, Abdul Hamid mengaku bersyukur bisa mendapatkan kesempatan balik gratis dari Kemenag.
Ia bersama dua anggota keluarganya akan balik ke Sukabumi Jawa Barat. Kalau seandainya membeli tiket bus, perkiraan habis Rp 2,1 Juta.
“Kemarin waktu mudik, tiket bus dari Sukabumi Rp 550 Ribu per orang. Tapi kalau balik, biasanya tiket lebih mahal, sampai Rp 700 Ribuan. Lha ini saya tiga orang kan, tinggal mengalikan saja,” ungkapnya.
Sementara itu, Zainal Fatah, dari Kemenag Jawa Tengah membeberkan total se-Jawa Tengah ada 20 armada bus dikerahkan untuk mendukung program balik gratis, dengan tujuan Jakarta dan Bandung.
“Titik keberangkatan dari Donohudan Boyolali 7 bus, kemudian Karesidenan Kedu 3 bus, Karesidenan Semarang ada 3 bus, Karesidenan Pekalongan 3 bus. Ada yang tujuan Jakarta dan Bandung. Kalau yang Eks Karesidenan Pati ini, 3 bus semua ke Jakarta,” terang Fatah. (Musyafa Musa).